FaktualNews.co

GENERASI CANDU, BAGAIMANA JOMBANG BISA MAJU?

Suara Netizen     Dibaca : 1502 kali Penulis:
GENERASI CANDU, BAGAIMANA JOMBANG BISA MAJU?
Ilustrasi
Ilustrasi

Ilustrasi

 

Oleh : Y. Kurniawan*)

Kalangan muda saat ini seakan tak bisa lepas dari pergaulan bebas, mereka merasa terasing jika tidak mengikuti trend mainstream. Sifat remaja dan pemuda yang dominan labil tak heran jika mereka terjerumus dalam perangkap pergaulan bebas. Budaya hedonis dibalut dengan fun (kesenangan) menjadi keseharian remaja saat ini. Tak sedikit dari mereka yang terjerat candu narkoba.

Terbukti menyimpan 1.000 pil koplo jenis dobel L, RNF, pemuda asal Desa Gambiran, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang ditangkap aparat Satuan Reserse Narkoba Polres Jombang, Kamis (28/7) malam. Kini, pria 20 tahun yang diringkus di rumahnya itu ditahan di Mapolres Jombang.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Jombang, Iptu Dwi Retno Suharti mengatakan, penangkapan terhadap RNF bermula dari polisi yang mengamankan pemuda yang sedang teler berinisial W. Saat dimintai keterangan, W mengaku membeli pil dari RNF.

“Setelah mendapat informasi, polisi langsung menuju rumah RNF. Saat digeledah ternyata RNF menyimpan 1.000 butir pil dobel L,” katanya, Jumat (29/7). (BangsaOnline.com)

Petugas Satreskoba Polres Jombang meringkus satu orang Bandar sabu dan tiga orang pemakai. Saat digerebek, keempat pemuda itu sedang menggelar pesta sabu di rumah sang bandar, di Desa Sambongdukuh, Kecamatan Jombang Kota. (Surabaya.tribunnews.com 2016/01/25/)

“Kabupaten Jombang sudah masuk dalam darurat narkoba. Dalam sepekan saja pasti ada yang terjerat kasus tersebut,” kata Kepala Polres Jombang, AKBP Sudjarwoko saat ditemui Metrorvnews.com, di Kabupaten Jombang, JawaTimur, Selasa (29/12/2015)

Data yang dihimpun, selama 2015 Polres Jombang menyita 65.176 butir pilkoplo (double L) dan 24,05 gram sabu-sabu. Polisi juga membekuk 72 pengedar narkoba dan 21 pengguna narkoba. Dari 68 kasus narkoba dan obat keras yang ditangani Polres Jombang, sebanyak 88 orang ditetapkan sebagai tersangka. (http://m.metrotvnews.com/read/2015/12/29/205854/jombang-darurat-narkoba)

Tentu ini menjadi cambuk bagi Jombang sebagai kota santri.

 

Bencana Generasi Muda

Masa muda adalah satu kekuatan diantara dua kelemahan, kelemahan pertama adalah masa kanak-kanak belum mempunyai tenaga dan pikiran yang kuat, sementara kelemahan kedua adalah masa tua, segala potensi sudah menurun. Bagaimana jadinya jika masa muda juga lemah? Lengkap sudah kelemahan yang dimiliki seseorang .

Untuk mengetahui masa depan suatu bangsa maka dilihat dari pemudanya. Pemuda yang digadang-gadang akan menjadi penerus bangsa tampaknya akan terseok seok untuk mendapatkan pemuda yang siap memimpin bangsa. Jika ini tetap dipertahankan maka jangan Tanya bagaimana masa depan Kota jombang khususnya. Liberalisasi pergaulan akan mengakibatkan mandulnya produktivitas remaja dan pemuda. Mereka hanya mencari kesenangan sesaat dengan mengorbankan masa depannya.

Derasnya arus informasi dan telekomunikasi menjadi salah satu penyebab utama kerusakan moral ini, apalagi tidak dibarengi dengan pemahaman ketaqwaan dan control pemerintah.

 

Generasi Gemilang, Generasi Islam

Jika remaja dan pemuda komitmen untuk Move On dan bangkit menuju kebaikan maka mereka harus menemukan sosok teladan sebagai acuan. Teladan itu tentu bukanlah Justin Bieber yang seorang pemabok dan pecandu narkotika (bbc.com), bukan pula JKT48 dan penyanyi regae, Bukan.

Teladan terbaik adalah yang sudah terbukti telah memberikan kontribusi positif terhadap peradaban. Mampu merubah dari masa jahiliyyah menuju kegemilangan penuh prestasi. Tak lain tak bukan generasi gemilang adalah generasi islam, Seperti Muhammad Al faith penakluk konstantinopel, Sayyidina Ali R.A,  Sayyidina Umar  RA sang singa padang pasir, Khalid bin walid sang pedang Allah SWT dan masih banyak lagi yang lainnya. Mereka semua adalah didikan rasulullah SAW dengan risalahi slam yang diembannya. Hanya dengan islamlah para generasi gemilang tersebut dikenang sepanjang masa.

Jika remaja dan pemuda ingin menorehkan tinta emas maka ada tiga tahapan. Pertama kaji dan pelajari islam, kedua amalkan islam dan ketiga sebarkan agar semua generasi saat ini satu perjuangan. Itulah yang juga dilakukan para teladan gemilang tersebut.  Wallahu’alam

 

*)Penulis adalah Kader KEREN BNNP Jatim Chapter Jombang. Tulisan dikirim ke email redaksi : [email protected]

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Romza
Tags