JOMBANG, faktualnews.co – Untuk mengetahui secara jelas penyebab keracunan asap fogging, Kepolisian Resort Jombang bergerak cepat.
Kapolres Jombang, AKBP Agung Marlianto, sejumlah petugas mendatangi RSUD Jombang untuk meminta keterangan dari tim medis dan sejumlah korban, Senin (21/11) pagi.
“Saat ini, kami bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) masih melakukan penyelidikan terkait bahan apa yang digunakan. Apakah memenuhi standar atau tidak,” kata AKBP Agung Marlianto, Kapolres Jombang ditemui disela-sela kunjungannya ke RSUD Jombang, Senin (21/11) pagi.
Kini, lanjut Agung, pihaknya sudah memeriksa sejumlah orang terkait kasus keracunan massal tersebut. Termasuk Pemdes setempat serta petugas yang melakukan pengasapan. “Untuk saat ini kami belum bisa menyimpulkan, tapi jika ada pelanggaran tetap kami lakukan penindakan,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sekitar 31 santri Ponpes Al-Ikhlas Bahrul Ulum Tambakberas, Kabupaten Jombang, Jatim keracunan setelah dilakukan fogging di pondoknya, Minggu (20/11) sore. Akibatnya, puluhan santri dilarikan ke rumah sakit karena mengalami sesak, pusing, dan mual.
Dari total korban, sebanyak 27 orang dilarikan ke RSUD Jombang, sedangkan 4 lainnya dibawa ke salah satu rumah sakit swasta. Sebanyak 9 santriwati ponpes Al-Ikhlas Bahrul Ulum Tambakberas, Desa Tambakrejo, Kecamatan/Kabupaten Jombang korban keracunan asap fogging kembali dilarikan ke RSUD Jombang, Senin (21/11) pagi. Sebelumnya, Minggu (20/11) malam mereka sudah dipulangkan oleh pihak RSUD karena kondisinya membaik. Kini, para santri itu menjalani perawatan di rumah ssakit plat merah tersebut.
Kesembilan santriwati itu merupakan diantara 27 korban asap fogging yang dilakukan pihak Pemerintahan Desa (Pemdes) setempat, Minggu (20/11) sore. (Oza/sur).