JOMBANG, faktualnews.co – Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyarankan elemen masyarakat agar berdoa dari rumah masing-masing saja daripada ikut rencana aksi demo 2 Desember mendatang. Bagi Imam, lebih baik memikirkan kemajuan bangsa dengan melawan persoalan-persoalan diluar konflik horisontal semisal polemik kasus Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
“Tuntutannya sudah dipenuhi kan, Ahok sudah ditetapkan tersangka oleh polisi. Sekarang waktunya kita melawan kebodohan, kemiskinan, terorisme, narkoba. Bagaimana kita bias bersaing dengan Negara lain, kalau kita masih sibuk dengan persoalan seperti itu (kasus Ahok, red),” ujar Imam usai acara temu alumni UIN Sunan Ampel Surabaya di Desa Plandi, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Minggu (20/11).
Menurut Imam, mendoakan persoalan bangsa, termasuk kasus Ahok dari rumah masing-masing juga baik, tanpa perlu aksi turun jalan. “Tidak perlu ada aksi bela Islam dan sebagainya. Lebih baik mari kita berdoa dari tempat masing-masing untuk anak-anak kita agar menjadi generasi yang lebih hebat, produktif dan bermanfaat bagi masyarakat,” tandasnya.
Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI berencana kembali menggelar unjuk rasa 2 Desember mendatang. Mereka mentuntut agar dilakukan penahanan terhadap Basuki Tjahaja Purmana (Ahok) karena sudah menjadi tersangka kasus dugaan penistaan agama.
Terkait rencana tersebut, Polri mempersilakan digelar aksi hanya saja tidak dilakukan dengan mengganggu ketertiban umum.
“Kepolisian hingga sampai saat ini melihat pelaksanaan unjuk rasa adalah bagian dari hak warga masyarakat. Yang penting hindarilah unjuk rasa yang menggangu ketertiban umum,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar kepada wartawan seperti dilansir Detik.com, Minggu (20/11). (on/gwt)