FaktualNews.co

Mundur dari Piala AFF, Malaysia Terancam Sanksi FIFA

Olahraga     Dibaca : 1682 kali Penulis:
Mundur dari Piala AFF, Malaysia Terancam Sanksi FIFA
Timnas Malaysia

 

Timnas Malaysia

Timnas Malaysia

KUALALUMPUR, faktualnews.co – Malaysia mempertimbangkan untuk menarik diri dari Piala AFF 2016. Langkah itu sebagai aksi protes penyerangan militer Myanmar terhadap keturunan Rohingya di Negara Bagian Rakhine.

Timnas Malaysia menjadi salah satu kontestan Piala AFF. Mereka tergabung pada Grup B bersama Vietnam, Myanmar, dan Kamboja. Laga-laga Grup B dilaksanakan di Myanmar. Dalam laju di fase grup, Malaysia menang sekali dan kalah satu kali. Kemenangan didapatkan atas Kamboja 3-2 dan dikalahkan Vietnam 0-1. Hasil itu membuat Malaysia untuk sementara ada di urutan ketiga, di bawah Vietnam dan Myanmar. Malaysia akan menghadapi Myanmar pada laga penentuan. Pertandingan itu dijadwalkan bergulir Sabtu, 26 November nanti.

Menjelang laga itu, muncul permintaan Menteri Pemuda dan Olahraga, Khairy Jamaluddin, agar timnas Malaysia menarik diri dari Piala AFF. Dia menyebut rencana itu telah dibawa dalam rapat kabinet pekan lalu dan akan terus dimatangkan. “Kami sudah tahu kalau Myanmar menjadi tuan rumah. Keputusan ini berdasarkan laporan terbaru dari Rakhine yang menunjukkan adanya bukti penyerangan dan kabarnya menunjukkan bukti genosida,” kata Khairy seperti dikutip Reuters.

“Tapi apapun yang mereka putuskan, kami harus bicara,” ucap dia.

Penindasan terhadap etnis Rohingya di Myanmar kembali menguak dalam dua pekan terakhir. Sejauh ini dilaporkan sebanyak 86 orang tewas dan 30 ribu dari etnis minoritas muslim tersebut harus terusir dari tempat tinggal mereka. Penindasan dan kekerasan yang juga melibatkan aparat bersenjata itu pun memberikan kredit buruk terhadap peraih nobel perdamaian Aung San Suu Kyii. Suu Kyi yang meraih nobel perdamaian pada 1991 itu tak pernah bersuara mengenai ketidakadilan yang dialami etnis minoritas tersebut—termasuk dalam hal pengakuan warga negara. Mereka tak diakui dalam 135 etnis di Myanmar dan disebut imigran ilegal dari Bangladesh oleh pemerintah Myanmar. Akibat itu, etnis Rohingya bahkan disebut sebagai etnis paling tertindas di dunia.

 

Terancam Sanksi FIFA

Jika bentuk protes itu dilakukan, timnas Malaysia terancam sanksi FIFA. Itu pun sudah ada preseden dari otoritas sepakbola dunia tersebut. FIFA, lewat statuta-nya, memang melarang setiap asosiasi sepak bola yang menjadi anggotanya terlibat dalam kegiatan politik dan keyakinan. Tak hanya itu, FIFA pun mewajibakan setiap anggotanya netral, dan tak diintervensi pemerintah. Pelanggaran atas statuta itu tentu saja akan berbuah sanksi dari FIFA, atau bahkan pencoretan jika pelanggarannya serius.

Indonesia termasuk satu yang terkena sanksi FIFA, karena dinilai pemerintah mengingtervensi PSSI saat membekukan kepengurusan asosiasi sepak bola Indonesia tersebut. FIFA menjatuhkan hukuman selama hampir setahun, dan baru dicabut pada Mei lalu. Namun, gagasan menarik timnas dari gelaran Piala AFF sebagai tuntutan solidaritas terhadap etnis Rohingnya yang tertindas makin meluas di Malaysia. Rabu (23/11), salah satu pimpinan oposisi, Nurul Izzah Anwar menyatakan, “Pada 1980 lalu, kita menarik diri dari Olimpiade. Itu adalah sebuah protes yang lebih berharga tehradap invasi Uni Soviet ke Afghanistan.” Selain itu, lobi Malaysia pun dilakukan di Dewan Keamanan PBB.

Dalam pertemuan tertutup DK PBB pekan lalu di New York, wakil Malaysia mengkhawatirkan situasi di Rakhine itu memicu gelombang pengungsi ke negara-negara tetangga Myanmar. “Malaysia saja di perbatasannya sudah menampung lebih dari 100 ribu orang dari komunitas Rohingya,” demikian tutur diplomat tersebut dalam pertemuan tertutup itu.

Berikut beberapa preseden negara yang disanksi FIFA karena protes atas kesewenang-wenangan atau invasi militer.

  1. Nigeria disanksi pada 1996 silam ketika timnas negara itu memilih mundur dari gelaran Piala Afrika di Afrika Selatan. Nigeria mundur sebagai bentuk protes atas rezim militer Presiden Afsel, Sani Abacha. Nigeria disanksi dua tahun akibat protes tersebut.
  2. Federasi Bosnia mendapat sanksi pada 2011 silam karena memilih pimpinan yang terdiri atas tiga orang lintas etnis—Serbia, Kroasia, dan etnis muslim Bosnia. FIFA menghendaki pimpinan dipilih dengan kriteria profesional, bukan kesetaraan etnis. Akibat tindakannya, federasi Bosnia disanksi 18 bulan.
  3. Pada 1973 Uni Soviet menolak bermain di kualifikasi Piala Dunia melawan Chile di Stadion Nasional, Santiago. Pasalnya stadion tersebut pernah dipakai sebagai perkemahan penjara di bawah rezim militer Augusto Pinochet. (dtk/cnn/gwt)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Romza
Tags