FaktualNews.co

Situasi DKI, Jokowi : Jakarta tidak Panas, Hanya Hangat

Nasional     Dibaca : 1634 kali Penulis:
Situasi DKI, Jokowi : Jakarta tidak Panas, Hanya Hangat
Presiden Jokowi Foto : Kompas.com
Presiden Jokowi Foto : Kompas.com

Presiden Jokowi
Foto : Kompas.com

JAKARTA, faktualnews.co – Presiden Jokowi membantah jika situasi Ibu Kota DKI Jakarta tengah memanas.

“Banyak orang menyampaikan sekarang ini kota Jakarta lagi panas. Sebetulnya tidak panas, hanya hangat,” ujar Jokowi ketika membuka Kongres XVII Muslimat NU di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, seperti dilansir Kompas.com, Kamis (24/11).

Sebanyak 2.144 kader Muslimat NU hadir dalam acara itu. Mereka berasal dari 34 provinsi di Indonesia.

Jokowi lalu mengingatkan bahwa Jakarta merupakan Ibu Kota Negara. Jakarta menjadi role model atau contoh untuk masyarakat di penjuru Indonesia.

Oleh sebab itu, Jokowi mengajak untuk menjaga situasi Ibu Kota tetap aman dan kondusif.

Jokowi mengaku pontang-panting untuk ikut menjaga agar Ibu Kota tetap adem. Konsolidasi ke sejumlah unsur internal pemerintah, kaum ulama, hingga partai politik sudah dilakukan.

Konsolidasi itu termasuk dengan mantan rivalnya saat Pemilihan Presiden 2014 lalu, Prabowo Subianto.

“Sampai-sampai saya yang enggak pernah naik kuda, bela-belain naik kuda agar Jakarta ini ‘dingin’ kembali,” ujar dia.

Jokowi sekaligus mengajak para kader Muslimat NU untuk sama-sama menjaga Indonesia yang memiliki ciri beragam suku, agama, ras dan bahasa, agar Indonesia juga tetap kondusif bagi kehidupan rakyat.

Diketahui, sejumlah isu mengguncang Jakarta, beberapa waktu belakangan ini. Pertama, aksi unjuk rasa 4 November 2016. Pengunjuk rasa menuntut pemerintah mempercepat proses hukum Basuki Tjahaja Purnama atas perkara dugaan penodaan agama.

Tidak hanya itu, pengunjuk rasa yang menamakan diri sebagai Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI itu berencana kembali menggelar unjuk rasa, yakni pada 2 Desember 2016.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, Polri akan menjaga ketat aksi unjuk rasa itu. Sebab, Tito mengaku mendapat informasi bahwa ada upaya penggulingan pemerintahan.

“Kalau itu bermaksud untuk menjatuhkan atau menggulingkan pemerintahan, termasuk pasal makar,” ujar Tito dalam konferensi pers, Senin.

Bahkan, Tito mengaku mendapatkan informasi bahwa ada ‘penyusup’ di balik aksi unjuk rasa itu dan akan menduduki gedung DPR/MPR Senayan.

Presiden berkonsolidasi dengan sejumlah pihak. Salah satunya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Presiden mengajak Prabowo makan siang di Istana Merdeka pada Kamis (17/1!). Prabowo menegaskan, dirinya tidak akan menjegal posisi Presiden Joko Widodo di tengah jalannya pemerintahan.

“Saya komitmen dari awal sehari sebelum Beliau dilantik waktu 2014. Saya ucapkan, ‘Selamat Anda mendapat mandat, saya tidak akan menjegal Bapak’,” ujar Prabowo.

Prabowo meyakini, Jokowi memiliki semangat yang sama dengan dirinya meski berbeda pandangan politik. Atas hal itu, Prabowo berani memegang janjinya soal tidak akan menjegal Presiden Jokowi.

“Bapak (Jokowi) merah putih dan saya berpegang kepada komitmen saya,” ujar dia.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Romza