FaktualNews.co

Pasca Banjir Warga dan Aparat Gotong Royong Bersihkan Sisa Kayu dan Bebatuan Besar

Peristiwa     Dibaca : 1315 kali Penulis:
Pasca Banjir Warga dan Aparat Gotong Royong Bersihkan Sisa Kayu dan Bebatuan Besar
Salah satu lokasi longsor di Dusun Pengajaran, Wonosalam. Foto : R Suhartomo/faktualnews
Pembersihan material banjir

Caption foto: Upaya pembersihan jalur aliran sungai dusun pengajaran dari sisa-sisa kayu dan bebatuan yang terbawa banjir. faktualnews.co/ R Suhartomo/rep/16

 

JOMBANG, faktualnews.co – Pasca banjir yang menerjang  Dusun Pengajaran, Desa Galengdowo, Wonosalam, Jombang, Jawa Timur, Kamis (24/11) sore, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Polisi, TNI, perangkat desa dan warga setempat melakukan pembersihan aliran sungai dari sisa-sisa kayu dan bebatuan yang terbawa banjir.

“Pembersihan sungai dari sisa-sisa material seperti kayu dan batu ini dilakukan sebagai antisipasi jika terjadi hujan lebat kembali, maka aliran sungai bisa lancar dan air tidak meluber ke perkampungan warga,” kata Kepala Desa Galengdowo, Wartomo kepada faktualnews.co di Wonosalam, Jumat (25/11).

Lebih lanjut Wartomo mengatakan, salah satu penyebab aliran air sungai meluber lantaran banyaknya kayu dan bebatuan yang terbawa arus. Maka dari itu upaya pembersihan segera dilakukan.

“Curah hujan di wilayah Wonosalam sangat tinggi. Jika kembali terjadi hujan seperti Kamis kemarin, sangat mungkin air sungai meluber jika tidak segera dibersihkan maka dikhawatirkan akan terjadi banjir dan musibah longsor,” terangnya.

Dari 500 kepala keluarga (KK), sekitar 50 rumah yang terancam terdampak banjir lumpur jika tidak segera dibersihkan. “Kemarin ada dua rumah yang terkena luberan lumpur yakni milik pak Purnomo dan Bu Lasira. Jadi kalau ada peristiwa serupa ada 50 rumah warga terancam,” papar Wartomo.

Banjir yang terjadi Kamis, lanjut Wartomo, juga mengakibatkan rusaknya saluran air bersih warga. “Saluran air bersih tertimbun. Solusi sementara diambilkan dari dusun lain untuk memenuhi kebutuhan mandi cuci kakus (MCK) dan memasak warga. Saat ini warga saya minta untuk tetap waspadaterutama ketika turun hujan lebat,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang, Nur Huda menambahkan, selain bahaya banjir, warga Dusun Pengajaran Desa Galengdowo juga diminta mewaspadai kemungkinan longsornya  tebing Jurang Singo lereng Gunung Anjasmoro di lokas setempat.

“Puncak musim penghujan diperkirakan pada bulan Januari tahun depan. Warga kami minta tetap waspada termasuk kemungkinan longsor. Sebab terdapat retakan di dua titik tebing Jurang Singo,” ungkap Huda.

Huda menambahkan, untuk warga yang rumahnya berdekatan dengan di tanah miring, sebisa mungin menanam tanaman tegakan selian tanaman produktif. “Tujuannya ya itu memperkuat tanah. Kami tahu tanaman produktif untuk sehari-hari warga. Namun tidak kalah penting juga menanam tanaman tegakan untuk memperkuat tanah,” pungkasnya.(On/IM/re

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul
Tags