JOMBANG, faktualnews.co – Ketua Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Jombang, Mundjidah Wahab mengajak masyarakat melindungi keluarga masing-masing dari serangan virus HIV-AIDS. Mengingat, di Jombang temuan potensi HIV-AIDS cukup tinggi.
Berdasarkan data yang dirilis KPA Jombang, temuan kasus HIV-AIDS sebanyak 1.002 kasus. Hasil temuan ODHA oleh KPA tersebut merupakan akumulasi temuan sejak tahun 1999 hingga Juli 2016.
Pengidap virus HIV-AIDS di Jombang tersebar pada 21 Kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang. Sesuai dengan deteksi KPA Jombang, sebanyak 569 orang positif mengidap HIV, sedangkan 433 orang positif mengidap AIDS.
Saat ini, diantara 1.002 ODHA, sebanyak 504 orang masih bertahan hidup. Sementara berdasarkan riwayat penularan, 37 persen ODHA pada masa lalunya memiliki kebiasaan berkunjung ke lokalisasi.
Secara keseluruhan, para pengidap HIV-AIDS lebih dari 80 persen diantaranya tertular lewat hubungan seksual. Masing-masing, Pelanggan PSK 37 persen, pasangan Risti 24 persen, Laki suka Laki 8 persen, serta Wanita Pekerja Seks 11 persen dan Waria 3 persen.
Untuk itu, KPA Jombang menghimbau seluruh lapisan masyarakat membentengi keluarganya masing-masing agar terhindar penularan virus HIV-AIDS. Itu karena keluarga dinilai merupakan benteng paling kuat dalam menanggulangi dan mencegah penularan HIV-AIDS. Perilaku seseorang dalam kehidupan berpengaruh pada potensi masuk kelompok rentan tertular virus HIV-AIDS atau tidak.
“Jadi yang paling penting adalah keluarga. Setiap keluarga harus bisa membentengi setiap anggota keluarganya agar terhindar dari perilaku buruk yang bisa mengarahkan sesorang masuk pada kelompok beresiko terkena Aids. Keluarga adalah benteng paling kuat dalam menanggulangi AIDS. Setiap keluarga harus mengawasi anggota keluarganya masing-masing agar terhindar dari penularan HIV-AIDS,” kata Munjidah Wahab, Ketua KPA Kabupaten Jombang Kamis (1/12).
Disamping itu, lanjut Mundjidah yang juga Wakil Bupati Jombang itu, untuk menanggulangi penularan virus HIV-AIDS, pihaknya membentuk Forum Penanggulangan Aids (FPA) hingga ke tingkat Desa. Forum itu dibentuk bersama pemerintahan desa, Ormas seperti Muslimat NU, Fatayat NU serta PKK.
FPA di tingkat Desa bertugas melakukan sosialisasi penularan virus HIV-AIDS, pencegahan serta mengkampanyekan perspektif positif terhadap ODHA. “Kami menghimbau agar masyarakat menghapus stigma negatif terhadap ODHA,” kata Perempuan yang juga Wakil Bupati Jombang ini. (on/gwt)