Peristiwa

PU Cipta Karya Jombang Pesimis Serap Anggaran Hingga 90 Persen

JOMBANG, faktualnews.co – Dinas PU Cipta Karya Tata Ruang Pertamanan dan Kebersihan pesimis bisa menyerap anggaran hingga 90 persen untuk tahun 2016 ini. Mereka hanya menarget 87 persen, lebih tinggi 2 persen dari tahun 2015 yang hanya 85 persen.

Hingga kini, SKPD ini masih mencapai 48 persen penyerapan anggaran. “Kalau tahun ini kami target 87 persen. Tidak akan jauh dari tahun sebelumnya yang 85 persen serapan kita,” kata Yudhi Adrianto, Kepala Dinas PU Cipta Karya, Tata Ruang Pertamanan dan Kebersihan Kabupaten Jombang, Kamis (1/12).

Ditanya terkait kendala penyerapan tahun ini, Yudhi mengaku salah satunya karena keterlambatan proses lelang proyek beberapa waktu lalu. Sehingga mayoritas anggaran yang belum terserap itu merupakan dana proyek.

’’Yang belum terserap mayoritas memang ada di proyek. Saat ini masih dikerjakan. Selain itu, memang keterlambatan proses lelang juga menjadi kendala,” tandas Yudhi.

Seperti diberitakan sebelumnya, penyerapan anggaran tahun 2016 Pemkab Jombang masih mencapai 77,03 persen. Capaian itu dari total anggaran Rp 2 Triliun 570 Miliar 651 juta 376 ratus 368 ribu. Sedangkan realisasinya masih Rp 1.980.107.601.304. Capaian serapan ini terhitung per tanggal 28 November 2016.

Dinas PU Cipta Karya Tata Ruang Pertamanan dan Kebersihan mernjadi instansi terbawah dalam penyerapan anggaran tahun ini. SKPD ini terhitung per 28 November masih menyerap anggaran sekitar 48 persen dari total anggaran sebesar Rp 128.893.478.351.

Urutan terbawah kedua dalam penyerapan anggaran yakni Bagian Administrasi dan Kesejahteraan masyarakat Setdakab Jombang. Dimana, dari total anggaran sebesar Rp 11.609.150.000 masih direalisasikan Rp 5.868.002.322 atau sekitar 50,55 persen.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang menempati urutan ketiga instansi yang penyerapan anggarannya masih tergolong rendah hanya 51,03 persen. BPBD tercatat masih menyerap sebesar Rp 1.836.125.212 dari total anggaran Rp 3.598.260.833. Selanjutnya, RSUD Ploso serapannya masih mencapai 56,66 persen atau senilai Rp 14.013.130.599 dari total anggaran Rp 24.731.463.500. (on/gwt)