FaktualNews.co

Memasuki Masa Pemupukan Tanaman Padi, Pupuk Bersubsidi Menghilang

Ekonomi     Dibaca : 1632 kali Penulis:
Memasuki Masa Pemupukan Tanaman Padi, Pupuk Bersubsidi Menghilang
Foto Ilustrasi
Foto Ilustrasi

Foto Ilustrasi

 

JOMBANG, faktualnews.co – Petani di wilayah Kabupaten Jombang, mengeluhkan kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi sejak dua minggu lalu. Padahal saat ini memasuki masa pemupukan tanaman padi.

salah satu petani di Desa Ngrandulor, Kecamatan Peterongan mengatakan, dirinya sudah mencari pupuk bersubsidi ke sejumlah toko pertanian, tetapi tidak ada stok. Sebenarnya ada jatah pupuk organik bersubsidi. Namun, para petani enggan mengambil karena belum yakin dengan kemampuan pupuk tersbut.

“Petani di wilayah sini kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi jenis SP-36 dan jenis ZA itu yang sekarang hilang dari pasaran,” terang petani yang tidak mau disebut namanya.

Sementara petani asal Desa Sumbermiri, Kecamatan Kabuh, mengungkapkan, para petani di lingkungannya mengalami kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi yang diperlukan untuk pemupukan tanaman pada saat ini. Kelangkaan pupuk, antara lain jenis ZA, SP-36 hingga NPK.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Hadi Purwantoro mengakui stok bersubsidi mendekati akhir tahun menipis. Stok pupuk bersubsidi menipis sebab jatah yang diberikan Pemprov Jatim kepada pemerintah daerah pada tahun ini tidak terlalu banyak.

“Jadi, stok sebenarnya sekarang masih ada, cuma tidak terlalu banyak. Sangat kurang kalau melihat luas tanam di wilayah Kabupaten Jombang hingga mecapai 180 ribu hektar,” kata Hadi Purwantoro di Jombang, Jawa Timur, Rabu (28/12/2016).

Dijelaskan, tidak imbangnya jumlah alokasi pupuk dengan luas areal lahan pertanian, salah satunya pada pupuk jenis Urea. Kabupaten Jombang mengajukan 47 ribu ton, namun alokasi dari Pemprov Jatim 34 ribu ton.

Selanjutnya, jenis pupuk SP-36, Kabupaten Jombang kebagian 3 ribu ton. “Kalau sesuai kebutuhan tanam jelas kurang. Untuk setahun jelas tidak mencukupi, karena jatahnya sudah diplot dari sana segitu,” beber Hadi.

Hampir semua jenis pupuk subsidi, tambah Hadi Purwantoro, saat ini penyalurannya mencapai lebih 85 persen. Minimnya stok pupuk bersubsidi mulai dari pupuk urea, ZA, SP-36 hingga NPK tidak sebanding dengan tingginya permintaan petani terhadap beberapa jenis pupuk.

Menurut Hadi Purwantoro, untuk pupuk SP-36 maupun ZA yang paling banyak diburu para petani pada saat ini, masih sulit ditemukan solusinya. Terbatasnya alokasi Pupuk jenis SP-36 dari Pemprov Jatim membuat penyaluran ke petani dibatasi.

Sedangkan, untuk pupuk bersubsidi jenis ZA, saat ini terkendala pendistribusian. “Sebenarnya jenis ZA stok kami masih ada sekitar 2,896 ribu ton. Tapi, ada masalah pupuk belum dikirim dari produsen. Kami juga kurang tahu, bisa saja pabrik mengalami kerusakan,” ungkap Kepala Dinas Pertanian, Hadi Purwantoro. (pul/rep)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul