Ilustrasi
SURABAYA, faktualnews.co – Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus menggenjot kualitas sumber daya manusia (SDM) guna menunjang ketahanan pangan di Jawa Timur. Yakni dengan menyiapkan kader-kader petani masa depan melalui SMK Pertanian.
Sedikitnya, ada 14 sekolah SMK di Jawa Timur yang memang memiliki jurusan yang spesifik dibidang Pertanian. Kepala UPT PSBTPH Satoto Berbudi mengatakan, animo masyarakat terhadap SMK Pertanian ini dari tahun ke meningkat. SMK Pertanian ini outputny adalah memberikan kompetensi terhadap penguasaan komuditas pertanian serta praktik riil di lapangan. Jika pada umumnya, SMK adalah jurusan otomotif, elektronik, Internet hingg tata boga dan tata busana. Namun, SMK Pertanian ini spesifik mempelajari tentang pertanian serta bagaimana aplikasinya di masyarakat.
“Ketahanan pangan tidak dari kualitas benih atau varietas pertanian melainkan sumber daya manusia juga artinya, petaninya juga harus bermutu. Nah, SMK Pertanian inilah yang menjadi solusi agar muncul Petani-petani muda di Jawa Timur,” kata Satoto di Jumat (30/12/2016) dikutip dari Kabarjatim.com.
Ia menjelaskan, saat ini Jawa Timur memiliki 14 SMK Pertanian. Diantaranya, SMKN Kademangan (Blitar), SMKN 1 Doko (Blitar), SMKN Tulungagung, SMKN 5 Jember, SMKN 1 Malang, SMKN 1 Purwosari, SMKN 1 Gondang, SMKN 2 Bagor (Nganjuk), SMKN 1 Plosoklaten (Kediri), SMKN 2 Batu, SMKN 1 Telogosari, SMK PP 1 Tegalampel (Bondowaoso), SMKN 1 Sumber (Probolingo) dan SMK Sunan Ampel (Jember).
“Rata-rata muridnya per angkatan mencapai 600 siswa. Tiap tahun meningkat ini menunjukkan bahwa antusias terhadap pertanian dengan teknologinya juga kian digemari masyarakat,” tambahnya.
Untuk SMK ini, lanjutnya, kurikulumnya mengikuti kurikulum pendidikan nasional. Sementara peran dari UPT PSBTPH adalah menyediakan sarana praktik dan magang bagi para siswa-siswi tersebut.
Selain itu, UPT PSBTPH juga dilibatkan dalam penyusnan uji kompetensi siswa tergantung permintaan masing-masing sekolah. Sutoto juga menyebut, sesuai dengan intruksi dari Gubernur Jawa Timur Soekarwo terkait inovasi dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), SMK Pertanian ini layak menjadi inovasi alam program ketahanan pangan di Jawa Timur.
Karena dengan SMK Pertanian ini, mampu mencetak petani-petani muda di masa mendatang. Selain itu , juga didukung ketersediaan benih yang tepat Waktu, Tepat Harga dan Tepat Volume. “Di luar negeri kenapa pertaniannya maju karena didukung oleh sumber daya manusia yang mumpuni. Nah, dengan SMK Pertanian ini, tentunya Jawa Timur akan mencetak petani-petani muda,” jelasnya.
Satoto juga menyebut, banyak peluang yang didapat bagi alumni SMK Pertanian ini. Selain mereka bisa menjadi wirausaha di bidang pertanian, jiga bisa bekerja di produsen benih di Jawa Timur. Menurutnya, sekitar 700 perusahaan produsen benih di Indonesia ada di Jawa Timur.
“Banyak peluangnya, apakah mereka mau bekerja di perusahaan benih baik atau mau berwirausaha di bidang pertanian,” pungkasnya.(san)