Peristiwa

Puluhan Siswa SD di Mojokerto Keracunan Pecel dan Soto

Seorang siswa menjalani perawatan di Puskesmas, Manduro, Ngoro, Mojokerto, Kamis (5/1/2017). FaktualNews.co/Arifin/

 

MOJOKERTO, faktualnews.co – Puluhan siswa SDN 2 Buluresik, Manduro, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Kamis (5/1/2017), terpaksa dilarikan ke Puskesmas karena mengalami keracunan makanan nasi pecel dan soto ayam yang dijual di kantin sekolah.

“Observasi terhadap makanan (nasi pecel dan soto ayam), yang diduga menjadi penyebab para siswa mengalami keracunan massal sudah dilakukan. Hasilnya, para siswa ini terindikasi mengalami keracunan,” terang Kepala Puskesmas Manduro, Yusy Meita Adriati kepada wartawan, Kamis (5/1/2017).

Lebih lanjut Yusy menjelaskan, bahwa memang benar, indikasinya intoksivikasi. Namun pihaknya belum bisa memastikan apakah ini disebabkan dari nasi pecel atau soto ayam. “Kita harus menunggu hasil uji laboratorium untuk kepastiannya,” terangnya.

Sementara itu, pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan terkait keracunan massal yang menimpa Puluhan siswa SDN 2 Buluresik Desa Manduro, dengan mengambil sampel nakanan berupa nasi pecel dan soto ayam yang dijual di kantin sekolah.

Sebab, sebelum peristiwa keracunan massal itu terjadi, para siswa sebagian besar siswa mengkonsumsi nasi pecel dan soto yang dijual di kantin sekolah milik Sumarni.

“Sampel yang kami ambil yakni nasi pecel (nasi, bumbu pecel, telur,) kuah soto, ayam goreng dan roti. Karena saat istigasah, pihak sekolah membagikan roti,” ungkap Kanit Reskrik Polsek Ngoro, AKP Iwan Setiawan.

Iwan menambahkan, sampel makanan tersebut sudah diserahkan pihaknya kepada petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto. Selanjutnya, sampel tersebut akan dilakukan uji laboratorium guna mengetahui kandungan makanan yang diduga penyebab keracunan massal itu.

“Kami tidak bisa memastikan apakah keracunan yang menimpa para siswa ini akibat nasi pecel atau soto yang dikonsumsi sebelumnya. Kami juga belum meminta keterangan dari pemilik kantin. Kami masih menunggu hasil uji laboratorium,” tambahnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto, Didik Chusnul Yakin menyatakan jika hari ini sampel makanan tersebut sudah dibawa ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya. Menurutnya butuh waktu beberapa hari untuk mengetahui hasil uji laboratorium pada sampel makanan itu.

“Biasanya butuh waktu antara satu sampai dua hari ke depan baru bisa dilihat hasilnya. Karena perlu diteliti, jika sudah selesai, hasilnya akan langsung kami disampaikan,” pungkasnya. (Vin/rep)