FaktualNews.co

Pengelola Galian C Ingkar Janji, Warga Blokir Jalan

Peristiwa     Dibaca : 1948 kali Penulis:
Pengelola Galian C Ingkar Janji, Warga Blokir Jalan
Warga Dusun Grobogan Desa Karangpakis Kecamatan Kabuh memblokir akses jalan menuju lokasi galian C saat menggelar unjukrasa di Jombang, Jawa Timur, Rabu (11/1/2017). FaktualNews.co/R Suhartomo/

Warga Dusun Grobogan Desa Karangpakis Kecamatan Kabuh memblokir akses jalan menuju lokasi galian C saat menggelar unjukrasa di Jombang, Jawa Timur, Rabu (11/1/2017). FaktualNews.co/R Suhartomo/

 

JOMBANG, faktualnews.co – Puluhan warga Dusun Grobogan Desa Karangpakis Kecamatan Kabuh memblokir akses jalan menuju lokasi galian C karena tiga pengelola galian belum memberikan kompensasi kepada warga sesuai dengan kesepakatan yang dilakukan kedua belah pihak.

“Aksi ini (penutupan akses jalan) akan kami lakukan hingga hak desa dan warga dipenuhi oleh ketiga penambang,” kata kordinator aksi, Didik Sudarsono di Jombang, Jawa Timur, Rabu (11/1/2017).

Ia menjelaskan, kesepakatan antara warga dengan tiga penambang dilakukan di balai desa setempat, 27 November 2016. Kesepakatan tersebut meliputi kewajiban ketiga penambang memberikan kompensasi kepada pihak desa.

Masing-masing penambang membayar sebesar Rp 40 juta per tahun. Dari pertemuan yang disaksikan Kapolsek dan Danramil Kabuh, para pengelola tambang sanggup memberikan kompensasi paling lambat 10 Januari 2017

“Sedangkan untuk warga terdampak maupun lingkungan, memperoleh Rp 350 ribu per bulan dimana Rp 150 ribu untuk perbaikan jalan dan Rp 200 ribu untuk warga. Total penerima sebanyak 35 kepala keluarga (KK). Untuk dana kontribusi akan digunakan membangun kantor balai Dusun Grobokan,”paparnya.

Didik menjelaskan, kerusakan lingkungan yang dirasakan warga akibat dari aktivitas galian yakni adanya banjir yang melanda wrga. Karena debit air yang awalnya kecil, karena ada aktivitas pengerukan, sekarang debit air menjadi tinggi sehingga menyebabkan banjir.

Sempat terjadi adu mulut antara warga dengan operator alat berat yang menolak penutupan akses jalan. “Kami melakukan aksi untuk menagih kompensasi dari tiga pengelola atau penambang,” teriak Didik.

Sementara, penjaga galian, Jabir (56), mengaku tidak tahu terkait permasalahan yang dialami warga dan penambang. “Saya belum tahu itu (persoalan warga dengan penambang). Saya hanya kuli saja. Hanya saja dari penutupan ini saya tidak bisa cari makan,” ujarnya.

Namun demikian dia berharap agar ada solusi antara warga dan penambang. Sebab jika terjadi penutuoan akses jalan, otomastis aktivitas terhenti. “Yang rugi bukan hanya bos saya saja. Para pekerja seperti saya maupun sopir tidak bisa cari makan. Kita hanya bisa menunggu keputusan. Semoga ada solusi,” pungkas Jabir.
(on/rep)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul
Tags