FaktualNews.co

Besaran Bantuan Mendadak Berubah, Poktan Cium Ada Permainan

Peristiwa     Dibaca : 1254 kali Penulis:
Besaran Bantuan Mendadak Berubah, Poktan Cium Ada Permainan

faktualnews logo besar

JOMBANG, faktualnews.co – Bantuan untuk kelompok ternak (poktan) tahun 2016 di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, disoal. Itu setelah besaran bantuan yang gelontorkan Pemkab Jombang berkurang drastis dari pengajuan awal.

Salah satu kelompok peternak asal Kecamatan Jogoroto mengatakan, kelompok peternak tersebut bakal menerima bantuan senilai Rp. 200 juta. Bantuan tersebut, berdasarkan rencana dialokasikan untuk pembelian 10 ekor sapi, pakan ternak, obat-obatan, biaya perkawinan serta bantuan biaya kandang kepada masing-masing anggota kelompok.

Namun pada saat pencairan, bantuan yang akan diterimakan kepada poktan hanya Rp. 35 juta. Padahal, pada saat pengajuan hingga persetujuan bantuan kepada kelompok tersebut nilai bantuannya sebesar Rp. 200 juta.

“Proposalnya masuk bulan Februari, masuk di PAK (Perubahan Anggaran Keuangan). Rencana cair bulan November – Desember tahun 2016, tapi sekarang belum ada apa-apa,” ungkap salah seorang sumber kepada faktualnews, Senin (16/1/2017).

Sumber yang enggan disebutkan identitasnya itu menjelaskan, pemberian bantuan ternak untuk kelompok peternak ini ditengara syarat dengan permainan kotor oknum tertentu. Dugaan tersebut didasarkan pada komposisi penerima yang tiba-tiba berubah menjelang pencairan bantuan.

“Waktu pengajuan dulu dilakukan serentak 35 kelompok. Tapi tiba-tiba Desember waktu mau pencairan berubah menjadi 45 kelompok, itu aneh,” terangnya.

Selain itu, pada November tahun lalu, ketua Kelompok peternak asal Jogoroto tersebut sudah pernah menandatangani sejumlah dokumen untuk penerimaan dan pencairan bantuan ternak senilai Rp. 35 juta.

Berkas dimaksud antara lain, naskah perjanjian hibah antara Ketua Kelompok dengan Kepala Dinas Peternakan, kwitansi penerimaan, surat pernyataan tanggung jawab, serta permohonan pencairan dana.

“Bantuan dengan jumlah itu sampai sekarang juga belum diterima. Saya sendiri tidak tahu apa penyebabnya,” jelasnya sembari mewanti-wanti agar identitasnya disembunyikan.

Sementara itu, Ketua Forum Rembug Masyarakat Jombang (FRMJ), Joko Fatah Rohim, mengaku mendapatkan laporan terkait batalnya bantuan bagi poktan di Kabupateb Jombang itu. Padahal, pengajuan tersebut dilakukan bersamaan dengan 35 kelompok lainnya.

“Yang aneh itu kan jumlah kelompoknya tiba-tiba membangkak. Lho kok bisa,” ungkap Fattah saat dihubungi melalui sambungan ponselnya.

Menurutnya, perubahan penerima bantuan hibah itu harus sesuai dengan yang diplotingkan dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Sehingga tidak diperbolehkan jika dalam perjalannya mendadak terjadi perubahan jumlah penerima.

“Nah ini yang dipertanyatakan. Kapan dilakukan perubahan itu. Kok bisa dari 35 penerima kemudian menjadi 45 penerima. Saya menduga memang ada yang tidak beres dalam pencairan bantuan ini,” pungkasnya.(on/san)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Tim Redaksi FN