Proyek Jembatan Ploso Baru Mangkrak, Alasan Klasik Jadi Penyebab
JOMBANG, faktualnews.co – Kelanjutan proyek pembangunan jembatan Ploso Baru, di Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, belum menemui kejalasan. Dipastikan, tahun ini proyek yang diprediksi menelan anggaran hingga puluhan miliar itu tak akan terealisasi pembangunannya.
Alasan klasik perihal pembebasan lahan, menjadi penyebabnya. Kendati sudah mulai sejak tahun 2013, namun hingga kini pembangunan proyek itu baru sebatas tiga tiang pancang saja. Bagaimana tidak, sejak dimulai tahun 2013, pemkab Jombang membutuhkan waktu hingga 3 tahun untuk bisa membebaskan 54 bidang tanah saja di sisi selatan sungai.
Sedangkan dibagian utara sungai, pembebasan baru akan dilakukan pada awal tahun ini. Sebab, pemerintah provinsi (Pemprov) Jatim, yang bertugas membebaskan lahan di sisi utara sungai, berdalih menunggu pembebasan lahan yang dilakukan Pemkab Jombang.
“Jembatan Ploso sudah final. Pemerintah pusat sudah menyiapkan anggaran. Tahun ini di shock dulu karena lahan yang di utara Sungai Brantas yang menjadi bagian Pemprov Jatim belum terbebaskan,” kata Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko, Kamis (19/1/2017).
Menurutnya, jika pembebasan lahan di utara Sungai Brantas sudah tuntas, maka pada tahun 2018 pembangunan jembatan Ploso Baru sudah bisa dimulai. “Tergetnya (pembebasan lahan) tahun ini harus selesai. Tahun depan baru dibangun pemerintah pusat. Insyaallah tahun 2018 sudah dianggarkan,” tandas Nyono.
Jembatan Ploso Baru merupakan jalur penghubung Kabupaten Jombang – Lamongan – Tuban. Pembangunan jembatan baru tersebut diproyeksikan untuk menanggulangi kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut.
Jembatan Ploso Baru, rencana dibangun sepanjang 1,3 kilometer dengan panjang bentang jembatan 258 meter dengan lebar 14 meter untuk dua jalur. Sedangkan sisanya sebagai jalan, 349 meter untuk sisi selatan dan 250 untuk sisi utara.
Untuk merealisasikan pembangunan jembatan, pada sisi utara sungai brantas, luas lahan yang terdampak proyek mencapai 8.450,83 meter persegi atau 13.884 bidang tanah. Sedangkan pada sisi selatan sungai, lahan yang terdampak 6.441 meter persegi atau 54 bidang. (oza/san)