JOMBANG, faktualnews.co – Petani pembibit cabai meraup untung, akibat kenaikan harga cabai rawit dipasaran yang mencapai Rp 100 ribu per kilogramnya.
Petani pembibitan cabai juga mengalami permintaan yang cukup besar, meningkat hingga 50 persen. Hal itu diakui oleh Solikin, salah seorang petani bibit cabai asal Desa Balongrejo, Kecamatan Sumobito, Jombang.
“Pada hari biasa penjualan bibit setiap musim sebanyak 40 ribu kantung polybag. Namun saat ini permintaan pasar tembus 60 ribu kantong. Artinya, ada kenaikan permintaan sejak harga cabai mahal,” ujar Solikin (49), ketika ditemui di lahan pembibitan miliknya, Selasa (24/1/2017).
Namun demikian, petani asal Sumobito ini tidak mau mengambil kesempatan dalam kesempitan. Dengan kata lain, meski permintaan bibit meningkat tajam, namun Solikin tidak menaikkan harga bibit yang ia produksi.
Harga penjualan masih tetap Rp 200 rupiah per polybag untuk bibit cabai kecil, Rp 250 rupiah untuk cabai besar. Mahalnya harga cabai keriting musim ini diakuinya menjadi berkah bagi petani.
“Konsumen bibit paling banyak dari rumahan. Mereka berasal dari Jombang dan sebagian Mojokerto. Memang khusus untuk pemesanan bibit cabai kecil naik hingga 50 persen dari biasanya, yakni saat harga cabai murah,” tambah Solikin yang sduah empat tahun melakoni usaha pembibitan tanaman cabai.
Sementara harga cabai di sejumlah pasar tradisional Jombang belum mengalami pergeseran signifikan. Cabai kecil masih bertahan di harga Rp 100 ribu per kilogram. “Untuk kualitas di bawahnya, harga cabai Rp 95 ribu per kilogram,” kata Siti Juariyah, salah satu pedagang cabai di pasar. (rep/san)