FaktualNews.co

Harga Cabai Tidak Masuk Akal KPPU Duga Ada Permainan Kartel

Ekonomi     Dibaca : 1407 kali Penulis:
Harga Cabai Tidak Masuk Akal KPPU Duga Ada Permainan Kartel
Kepala Bidang Stabilisasi Perdagangan dan Kementrologian Disperindagpas Kabupaten Jombang, Suhartono (tengah) saat melakukan peninjauan harga cabai di Pasar Pon, Jombang, Jawa Timur, Senin (9/1/2017). FaktualNews.co/Arief

Kepala Bidang Stabilisasi Perdagangan dan Kementrologian Disperindagpas Kabupaten Jombang, Suhartono (tengah) saat melakukan peninjauan harga cabai di Pasar Pon, Jombang, Jawa Timur, Senin (9/1/2017). FaktualNews.co/Arief

 

MALANG, faktualnews.co – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menduga ada kartel yang memainkan harga cabai hingga tembus Rp.140 ribu per kilogramnya.

Ketua KPPU, Sarkawi Rauf, menjelaskan, harga cabai saat ini sangat tidak masuk diakal. “Harga sekarang Rp.120 ribu sampai Rp.140 ribu per kilogram. Ini sangat tidak wajar,” tandasnya dikutip dari beritajatim.com

Ia mentakan bahwa dugaan kartel cabai masih dalam penyelidikan, karena bisa jadi ada kelompok tertentu yang memainkan harga cabai di pasaran.

Selain di Malang, KPPU juga melakukan sidak di Surabaya, Jakarta, Makassar dan Kalimantan. Tujuanya untuk melihat secara langsung berapa harga cabai ditingkat petani dan pedagang.

[box type=”shadow” align=”” class=”” width=””]

Baca Juga :

[/box]
“Fakta yang kita temukan, ada mata rantai distribusi yang terlalu panjang. Produksi tanaman cabai bulan Januari-Februari juga menurun. Inilah yang membuat harga tinggi,” terang Sarkawi, Senin (30/1/2017).

Sementara itu, Wahyu, salah satu petani cabai membeberkan,  idealnya harga cabai memang tidak seperti saat ini. “Kalau idealnya harga cabai ditingkat petani Rp.20 ribu perkilo. Tapi saat ini, kita jual ke pedagang Rp.95 ribu,” katanya.

Ia menambahkan, petani tak punya pilihan lain karena cuaca memang buruk. Karena cuaca tidak bersahabat, proses penanaman cabai butuh perawatan ekstra. Salah satunya, tanaman cabai harus disemprot 4 kali untuk menghilangkan penyakit pada tanaman. (bjt/rep)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul
Sumber
beritajatim.com
Tags