FaktualNews.co

Pengerukan Batu Berkedok Normalisasi Sungai, Ditutup Paksa Warga

Peristiwa     Dibaca : 1650 kali Penulis:
Pengerukan Batu Berkedok Normalisasi Sungai, Ditutup Paksa Warga
Salah satu bachoe yang diusir warga dari sungai Landaian di Desa Sumberagung, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto.faktualnews/Ivin

Salah satu bachoe yang diusir warga dari sungai Landaian di Desa Sumberagung, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto.faktualnews/Ivin

MOJOKERTO, faktualnews.co – Galian C bodong berkedok normalisasi sungai di Kecamatan Jatirejo, kabupaten Mojokerto, diluruk warga, Senin (30/1/2017). Sebab, aktivitas pengerukan itu belakangan diketahui tak mengantongi surat izin dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas.

Aksi massa itu terjadi sekira pukul 10.00 WIB. Ratusan warga dari berbagai desa mendatangi lokasi dua alat berat di sungai Landaian Desa Sumberagung, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Kedantangan mereka untuk menolak adanya aktivitas pengerukan sungai ilegal berkedok normalisasi.

“Ini bukan normalisasi sungai, tapi ini pencurian kekayaan negara. Normalisasi hanya digunakan sebagai kedok saja. Ini buktinya,” kata Muhammad Syamsul Bahri, Korlap aksi, Senin (30/1/2017).

Bahri menjelaskan, apa yang dikatakannya tersebut bukan tanpa dasar. Pihaknya sudah menerima surat resmi dari BBWS Brantas perihal kegiatan normalisasi sungai yang ada di wilayah Kabupaten Mojokerto. Dalam surat nomor UM.01.03-AM/128/2017 yang dikirimkan BBWS Brantas tertanggal 26 Januari 2016 disebutkan, bahwa BBWS tidak pernah mengeluarkan rekomendasi adanya kegiatab normalisasi di anak sungai Brangkal.

“Bukti ini sudah jelas. Kekayaan negara dirampok, tanah warga diserobot dengan dalih normalisasi sungai. Ini merupakan pelanggaran hukum. Mereka itu semua para perampok,” tambah saat ditemui ditemui di lokasi aksi.

 

Pantauan faktualnews dilapangan, selain melakukan aksi, ratusan warga juga mengusir dua alat berat yang tengah melakukan aktivitas pertambangan. Sejumlah aparat kepolisian dari Polsek Jatirejo yang ada dilokasi terlihat tak berkutik saat warga menutup paksa aktivitas penggalian sungai itu.

Sementara itu, Kapolsek Jatirejo AKP Suhartono saat hendak dikonfirmasi perihal adanya aktivitas tambang bodong yang berkedok normalisasi anak sungai Brangkal itu, enggan memberikan komentar. Ia memilih pergi saat sejumlah awak media mencoba untuk melakukan klarifikasi.(ivi/san)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin