FaktualNews.co

Cari Sekolah Reguler Sulit, Dorong Bentuk Sekolah Inklusi Di Lamongan

Pendidikan     Dibaca : 2415 kali Penulis:
Cari Sekolah Reguler Sulit, Dorong Bentuk Sekolah Inklusi Di Lamongan
Ketua Tim Pengerak PKK Lamongan, Makhdumah Fadeli (dua kanan) saat membuka Talkshow Pendidikan di Pendopo Lokatantra di Lamongan, Selasa (31/1/2017). FaktualNews.co/Faisol/
Mahmuda Fadeli

Ketua Tim Pengerak PKK Lamongan, Makhdumah Fadeli (dua kanan) saat membuka Talkshow Pendidikan di Pendopo Lokatantra di Lamongan, Selasa (31/1/2017). FaktualNews.co/Faisol/

 

LAMONGAN, faktualnews.co – Ketua Tim Penggerak PKK Lamongan, mendorong segera dibukanya sekolah inklusi. Karena masyarakat yang memiliki anak dengan berkebutuhan khusus kesulitan menemukan sekolah reguler yang mau menerima sebai siswa.

“Kita mendukung apa yang dirintis Dewan Pendidikan (DP) Lamongan, agar semua sekolah di wilayah Lamongan membuka kelas inklusi supaya sumua anak berkebutuhan  khusus merasakan belajar di sekolah reguler,” kata Ketua Tim Pengerak PKK Lamongan, Makhdumah Fadeli saat membuka Talkshow Pendidikan di Pendopo Lokatantra di Lamongan, Selasa (31/1/2017).

Mahmuda yang juga seorang pendidik menerangkan, pengalamannya saat memiliki siswa berkebutuhan khusus yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata. Namun seringkali dianggap mengganggu di dalam kelas. “Sering semaunya sendiri, tapi sebenarnya pinter,” jelasnya.

“Untuk siswa yang semacam ini, dia melakukan pendekatan personal, mengajaknya berkomunikasi dengan penuh kasih sayang, insyaallah balasannya surga,” ungkap Makhdumah.

Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan Lamongan, Chusnu Yuli Setyo mengatakan, ide untuk mendorong pembentukan sekolah inklusi itu didasari curhat dari banyak masyarakat yang memiliki anak berkebutuhan khusus kesulitan untuk menemukan sekolah.

“Anak-anak berkebutuhan khusus ini menurut saya sebenarnya pintar, namun memiliki kendala komunikasi sosial. Mereka hanya mau berkomunikasi dengan orang tuanya saja,” ungkap Yuli.

Secara teknis, Yuli menuturkan, sekolah inklusi akan membuka ruang pembelajaran tersendiri untuk anak dengan kebutuhan khusus. Kemudian saat jam istirahat, olahraga maupun ekstrakulikuler, anak-anak ini dibaurkan dengan teman sekolahnya.

“Selama ini sekolah reguler di Lamongan masih terkesan eksklusif, untuk itu kami mendorong secepatnya dibentuk sekolah inklusi,” pungkasnya. (sol/rep)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul