JOMBANG, FaktualNews.co – Jagat dunia maya kembali disuguhkan dengan informasi yang cukup menghentak publik Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Sebuah akun Itha Fay Asy’ari mengunggah informasi tentang kondisi masyarakat Kota Santri yang hidup di bawah garis kemiskinan dan menderita penyakit berbahaya.
Dalam postingan laman dinding facebooknya, ia menulis kisah Sujianto, remaja asal Dusun Glugu, Desa Katemas, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Diusianya yang sudah menginjak ke 16 tahun ini, ia tak bisa lagi bermain selayaknya remaja seusianya.
Anak pertama pasangan Poniman (42) dan Saiyem (38) ini hanya bisa tergolek pasrah di atas dipan kayu reot di gubuk tua itu. Jangankan pergi bermain bersama teman-teman sebayanya, untuk menimba ilmu di sekolah saja, Sujianto sudah tak mampu.
Siswa kelas X SMK Kudu, Kabupaten Jombang ini, divonis dokter terjangkit kanker kelenjar getah bening. Kondisi tubuhnya lemah. Sedangkan bagian lehernya membengkak sebesar kepalan tangan orang dewasa.
’’Tiap hari, terutama saat pagi dan malam terasa cenut-cenut. Saya hanya bisa terlentang tiduran. Dibuat sujud tidak bisa karena rasa pusingnya makin menjadi,’’ terang Sujianto dikutip dari laman facebook akun Itha Fay Asy’ari, Jumat (03/2/2017).
Dalam postingannya itu, akun Itha Fay Asy’ari menulis, penyakit kanker ganas yang menyerang tubuh Sujianto ini sejak bulan September 2016 silam. Awalnya, Sujianto mengeluhkan sakit dibagian kepalanya.
Bukannya sembuh, namun rasa pusing di bagian kepala Sujianto justru kian menjadi-jadi. Rasa sakit itu juga dibarengi dengan munculnya benjolan di bagian leher yang terus membesar hingga membuat kondisi fisik Sujianto menurun drastis.
’’Saya kira sakit gondong eh taunya didiagnosis dokter kanker kelenjar getah bening,’’ imbuh akun Itha Fay Asy’ari di lama dinding facebooknya.
BACA JUGA
[box type=”shadow” align=”” class=”” width=””]
[/box]
Menurut Sujianto, hasil pemeriksaan medis tersebut tidak hanya berasal dari satu dokter saja. Melainkan dari beberapa rumah sakit baik di Kabupaten Jombang dan Mojokerto.
Seperti, pemeriksaan dan uji laboratorium di RSUD Jombang, di Laboratorium Jenggolo Jombang, di Laboratorium RS Gatoel Mojokerto dan Laboratorium Klinik Bedah Surabaya. Pemeriksaan berkelanjutan itu dilakukan sejak September 2016 hingga 17 Januari 2017.
Akibatnya, Sujianto tak mampu lagi bersekolah. Meski jarak sekolah dengan rumahnya berjarak hanya berjarak sekitar 2 kilometer.
’’Adik Sujianto memang sudah tidak masuk sekolah sejak sekitar Oktober karena sakit kanker,’’ kata Kepala SMKN Kudu, Parwoto yang juga disampaikan di beranda facebook akun Itha Fay Asy’ari.
Pihak sekolah juga telah melakukan aksi galang dana secara internal. Namun, hasilnya memang belum mencukupi untuk biaya penyembuhan Sujianto. Maka itu, Kepsek berharap ada donator pribadi maupun lembaga yang berkenan membiayai operasi kanker Sujianto.
’’Kami yakin akan sembuh. Semoga segera mendapatkan sponsor lembaga sosial untuk pembiayaannya,’’ tandas Parwoto.
Tak hanya itu, akun Itha Fay Asy’ari juga mengajak para pengguna facebook untuk membantu Sujianto.
”kasiaan ..mungkin kita bisa tinjau ksana..untk bantu mringankan biaya …,” tandasnya di alinea paling ujung laman dinding akun facebooknya itu.(ivi/san)