JOMBANG, FaktualNews.co – Sedikitnya ada 40 ribu warga di Kabupaten Jombang masih berstatus pengangguran. Sekitar 400 orang atau 10 persen dari total pengangguran itu berstatus sarjana.
Berdasarkan data yang dirilis Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Jombang, pada akhir tahun 2016, mayoritas pengangguran berlatang belakang pendidikan akhir Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat. Selanjutnya, tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat. Sedangkan 400 orang diantarany bergelar sarjana dan diploma.
“Dari jumlah total 4000 pengangguran, sekitar 400 orang tercatat berstatus sarjana,” kata Kepala Disnaker Jombang, Heru Widjayanto, Rabu (8/2/2017).
[box type=”shadow” align=”” class=”” width=””]
BACA JUGA :
[/box]
Heru menjelaskan, ratusan sarjana menganggur itu rata-rata karena lapangan pekerjaan yang tersedia di kota santri tidak sesuai dengan latar pendidikan alumni strata satu tersebut. Dari 740 perusahaan yang ada di Kabupaten Jombang tidak banyak menerima tenaga pekerja sarjana ekonomi. Tapi justru membutuhkan sarjana teknik.
“Contohnya, sarjana teknik itu ternyata lebih dibutuhkan perusahaan dibanding sarjana ekonomi. Meskipun faktanya lebih banyak sarjana ekonomi yang melamar pekerjaan. Akhirnya tetap tidak bisa diterima. Begitu juga dengan sarjana lainnya, tidak bisa diterima perusahaan karena latar belakang pendidikannya tidak cocok dengan kebutuhan perusahaan,” papar Heru. (vin/oza)