LAMONGAN, Faktualnews.co – Lembaga Dakwah Sekolah Hizbut Tahrir Indonesia (LDSHTI) Kabupaten Lamongan menggelar aksi tolak hari valentine (valentine’s day), Minggu (12/2/2017). Bagi demonstrans, perayaan valentine yang biasanya dirayakan pada 14 Februari itu dinilai sebagai budaya liberal.
Sembari membawa pamflet dan membagi selebaran tentang bahayanya sex bebas, peserta aksi juga berorasi secara bergantian. “Sebuah upaya penghancuran penerus bangsa ini dengan sekuler asing yang melahirkan budaya liberal yang hanya membikin moral dan masa depan anak kita hancur, seperti Valentine day yang berkembang subur dinegeri ini,” kata Zainuddin, Koordinator Aksi.
Aksi penolakan yang digelar di Alun-alun Lamongan ini dinilai sangat efektif dalam menyampaikan dakwah kepada masyarakat yang sedang weekend bersama keluarga. “Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama menolak merayakan Velentine Day yang digunakan sebagai bungkus sex bebas, terbukti banyak kasus yang diberitakan seperti Poritusi anak dan aborsi akibat hamil diluar nikah serta kekerasan seksual,” beber Zainudin.
Ia berharap para remaja melakukan hal yang positif untuk menggali potensi bermanfaat untuk masa depan. “Dalam moment V-D salah satu ritualnya dengan mengekpresikan muda-mudi yang berpacaran bebas, mojok berduaan untuk berbuat mesum, mereka beralasan merayakan hari kasih sayang tersebut. Itu bukan budaya islam, tidak perlu diikuti,” pungkasnya. (sol/oza)
[box type=”shadow” ]
BACA JUGA :
[/box]