Usai Dituding Netizen Lakukan Pungli, Ini Jawaban Kades Randu Agung Gresik
Kuitansi yang diposting salah satu netizen yang dianggap sebagai bentuk pungli dan akhirnya menjadi viral.
GRESIK, FaktualNews.co – Beredarnya kuitansi penarikan Surat Keterangan Domisili Usaha SKDU) yang menjadi viral di media sosial, akhirnya terjawab. Kepala Desa Randuagung Kecamatan Kebomas Gresik, Suwaibah kuitansi tersebut benar adanya dan sudah sesuai Peraturan Desa (Perdes) Randuagung Nomor 2 Tahun 2007.
“Perdes ini mengatur besarnya nominal pungutan retribusi dari pengurusan surat-surat,” terang Suwaibah kepada awak media, selasa (14/2/2017). Hal ini dimaksudkan agar apa yang sudah terlanjur tersebar di facebook bisa diketahui sesuai dengan realita yang ada.
Menurutnya, besaran pungutan retribusi semua telah diatur dan masuk dalam pemasukan desa. Lebih jauh dijelaskan, SKDU itu masuk ke Perdes poin huruf V terkait biaya retribusi kepengurusan surat golongan usaha besar.
“Jadi kami berharap kejadian ini bisa mengedukasi masyarakat sehingga bisa mengetahui Perdes dan lebih bijak menanggapi setiap persoalan atau posthingan di media sosial,” tambahnya. Praktik pungutan sesuai aturan yang dibuat Desa Randuagung sendiri sudah berlangsung sejak lama.
Dana yang terkumpul juga kembalinya pada kepentingan Desa semisal biaya operasional pembelian kertas, tinta printer dan pembangunan dan renovasi bangunan Kantor Kepala Desa.
Sekedar diketahui, salah satu netizen mengunggah kuitansi biaya pengurusan surat keterangan domisili usaha. Dalam postingannya, netizen mengeluh akan tingginya biaya yang dikenakan. Komentar dari netizen lain pun bersahutan. Banyak diantaranya yang menyebut jika penarikan uang itu merupakan bentuk pungutan liar.(sol/san)
