Internasional

Ford Siap Luncurkan Sistem Pendeteksi Lubang Jalan

Komunitas Info Lantas Mojokerto memberikan penandan jalan berlubang menggunakan cat semprot di jalur Nasional yang menghubungkan Surabaya-Madiun.faktualnews/Ivin

SURABAYA,FaktualNews.co – Lubang jalan masih menjadi mesin pembunuh nomor satu di dunia. Ribuan pengguna jalan setiap hari meregang nyawa akibat kecelakaan terperosok di jalan berlubang.

Untuk mencegah hal itu, Ford tengah menyiapkan sistem yang akan memberi peringatan kepada pengemudi jika ada jalanan berlubang di depan.  Rencananya sistem pendeteksi ini akan mulai melewati pengujian sistem pemetaan virtual yang membaca lubang di jalanan.

Peta virtual lubang jalanan itu akan bekerja secara real-time. Sistem ini bisa membuat pengemudi sadar ada lubang di depan dan seberapa buruk jika mereka tetap melalui jalanan berlubang itu. Informasi tersebut akan tampil di dalam mobil. Sistem itu juga akan menunjukkan rute alternatif.

“Sebuah peta virtual pendeteksi lubang di jalanan ini bisa menyoroti lubang baru dalam beberapa menit dan segera memperingatkan pengemudi lain bahwa ada bahaya di depan. Mobil kami sudah memiliki sensor pendeteksi lubang dan sekarang kami ingin mengambil langkah berikutnya,” kata Insinyur Penelitian Ford, Uwe Hoffmann, Dilansir Carscoops, Minggu (19/2/2017).

Insinyur Ford kini sedang meneliti penggunaan kamera dan modem yang tertanam di mobil. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi rinci tentang lubang dan langsung diunggah secara online yang bisa diakses oleh pengemudi lain secara real time.

Jika itu berhasil, tentunya aplikasi itu akan laris manis di Indonesia. Sebab, kondisi jalan di Indonesia terbilang sangat buruk. Jangankan jalan di wilayah kabupaten, jalan antar provinsi kondisinya juga tidak lebih baik. Seperti di jalur utama lintas pulau jawa. Kondisinya sangat parah. Lubang jalan menganga dimana-mana.

Dalam kurun waktu setahun terakhir, tercatat ribuan nyawa melayang akibat kecelakaan lalulintas. Pemicunya mayoritas akibat terperosok ke lubang jalan. Hingga kini, sistem perbaikan tambal sulam masih menjadi pilihan utama pemerintah. Meskipun efektifitas perbaikan itu tergolong rendah dan hanya bersifat sementara saja.