FaktualNews.co

Terkait Ambruknya Dua Gedung Sekolah, Ini Tanggapan Dewan Pendidikan Ngawi

Pendidikan     Dibaca : 1553 kali Penulis:
Terkait Ambruknya Dua Gedung Sekolah, Ini Tanggapan Dewan Pendidikan Ngawi

Gedung TK Kedungputri yang ambruk di Kabupaten Ngawi.
Foto : Zainal/FaktualNews

NGAWI, FaktualNews.co – Insiden ambruknya dua gedung sekolah di Ngawi yakni gedung TK PKK Kedungputri III dan gedung SDN Kuniran 1, menjadi sorotan sejumlah pihak. Salah satunya diungkap Ketua Dewan Pendidikan Ngawi. Menurutnya, perhatian terhadap infrastruktur lembaga sekolah merupakan tanggung jawab bersama.

‘’Pengelola sekolah harus lebih memperhatikan kondisi fisik gedung yang ditempatinya. masyarakat sekitar bisa swadaya jika anggaran perbaikan memang tidak ada,’’ tutur Ketua Dewan Pendidikan Ngawi Istar Dururi, senin (20/2/2017).

Istar mengklaim Dinas Pendidikan (Dindik) Ngawi memiliki anggaran khusus yang disediakan untuk perbaikan gedung fisik sekolah. Terutama, TK dan Paudni di pinggiran. Anggaran tersebut bersifat hibah. Hanya saja pemberian bantuan tersebut kini terganjal dengan UU 23/2014 tentang pemerintah desa.

Namun, menurut Istar masih ada celah sepanjang lembaga sekolah mengajukan proposal ke Dindik dan memenuhi syarat yang diajukan. Kendati begitu, banyak lembaga sekolah di Ngawi yang belum mengetahui informasi tersebut. Sehingga jarang lembaga pendidikan berinisiatif mengajukan bantuan. Apalagi pemerintah tidak mewajibkan Dindik untuk melakukan sosialisasi hingga ke akar rumput.

‘’Dindik memang tidak punya kewajiban mensosialisasikan, harus inisiatif sekolah untuk proaktif mengajukan,’’ tambahnya.

TK dan PAUD selama ini terkesan menjadi anak tiri. Berbeda dengan tingkat SD dan SMP yang langsung mendapat monitor dari dinas pendidikan. Selain anggaran dari pemerintah pusat baik dana alokasi khusus (DAK) fisik selalu tersedia setiap tahun. Hal itu yang tidak dilakukan di TK dan Paudni selama ini. Dia berharap agar kondisi tersebut menjadi perhatian semua pihak. Sebab, kondisi tersebut terjadi hampir diseluruh TK dan Paudni pinggiran di Ngawi.

‘’Keamanan terhadap kondisi tempat belajar di daerah pinggiran perlu jadi perhatian serius pengelolanya, agar kenyamanan itu tercipta,’’ katanya. Istar mengungkapkan yang perlu menjadi catatan yakni pelaksanaan pembangunan gedung.

Menurutnya, sistem swakelola terhadap gedung sekolah jauh lebih baik kualitasnya dibanding sistem tender. Dia mengungkapkan dengan sistem swakelola pembangunan dilakukan lebih mendetail oleh pelaksana. Lantaran bangunan diawasi langsung pengelola sekolah.‘’Mutu sistem swakelola untuk bangunan gedung lebih baik dibanding tender,’’ pungkas Istar.(nal/san)

[box type=”shadow” ]

BACA JUGA :

[/box]

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Romza
Tags