FaktualNews.co

Dugaan Misi Kristenisasi, Kadisdik Sumenep Tak Tahu Ada Pembagian Bingkisan Berisi Atribut Kristen

Peristiwa     Dibaca : 2238 kali Penulis:
Dugaan Misi Kristenisasi, Kadisdik Sumenep Tak Tahu Ada Pembagian Bingkisan Berisi Atribut Kristen
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, A Shadik. Foto : Anjie/FaktualNews

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, A Shadik. Foto : Anjie/FaktualNews

SUMENEP, FaktualNews.co – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, A Shadik, mengaku tidak mengetahui bingkisan yang dibagikan saat kegiatan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan berisi atribut dari salah satu agama.

Meski mengakui sebagai pihak yang memberikan izin terlaksananya kegiatan tersebut, namun A Shadik tidak tahu jika kegiatan tersebut diduga memiliki motif kristenisasi. “Ya, memang saya memberi izin, tapi saya tidak tahu kalau isi bingkisan yang dibagikan berisi salib dan semacamnya,” ujarnya, Rabu (22/2/2017).

Dia mengungkapkan, awalnya, Dinas Pendidikan Sumenep menerima surat permohonan dari Dewan Harian Cabang Badan Pembudayaan Kejuangan 45 Kabupaten Sumenep. Surat tersebut berisi pengajuan izin untuk melakukan sosialisasi JSN 45 atau wawasan kebangsaan LSD dan pemberian bingkisan kepada siswa.

“Tentu kami senang menerima permohonan sosialisasi wawasan kebangsaan itu, karena anak didik bisa menerima wawasan kebangsaan secara gratis, tapi ternyata seperti ini,” dalihnya.

Setelah beredar adanya pembagian bingkisan kontroversial tersebut, Shadik mengaku langsung menindaklanjuti kejadian di Kecamatan Manding tersebut. Hasil koordinasi pihak terkait, bingkisan yang disebar itu sudah ditarik kembali dan kegiatan sosialisasi wawasan kebangsaan dihentikan.

“Tadi malam kami langsung datang ke lokasi untuk mengetahuinya, ternyata disana sudah digelar rapat yang dihadiri masyarakat dan kiai, semua bingkisan ditarik dan sebagian disimpan di Polsek Manding,” bebernya.

Sementara itu, salah satu pimpinan Gerakan Umat Islam Sumenep (GIUS), KH. Jurjiz Muzammil yang melakukan sweeping, menyatakan akan memaafkan Kadisdik jika memang murni tidak mengetahui. Namun, tandasnya, jika terbukti lalai, dia meminta Disdik untuk memperbaiki kebijakannya.

“Kami kesini bertujuan untuk mengantisipasi tindakan anarkisme, karena bingkisan yang disebarkan sudah membuat warga muslim di Sumenep resah. Mari kita jaga bersama Sumenep ini yang memang sudah kondusif sejak dulu,” tegasnya.

Sebagaimana diberitakan FaktualNews.co, masyarakat di Sumenep, Madura, Jawa Timur, diresahkan dengan kegiatan yang diduga memiliki misi Kristenisasi berkedok kegiatan “Sosialisasi Wawasan Kebangsaan” di sejumlah lembaga Sekolah Dasar (SD) Negeri.

Anggota Dewan Pendidikan Kabupaten (DPK) Sumenep, Abdul Wasid, saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut, orang tua siswa banyak yang gelisah dan banyak yang mengadu ke pihaknya. “Sebab, mereka rata-rata umat muslim, tetapi anaknya mendapatkan bingkisan buku tentang ajaran Kristen dan kalung salib,” terangnya di Sumenep, Rabu (22/2/2017).

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, sekolah yang telah menggelar kegiatan dari salah satu yayasan berkedok sosialisasi kebangsaan itu, antara lain SDN Manding Laok dan SDN Jabaan, Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Menurut mantas aktivis PMII Yogyakarta itu, pemberian bingkisan itu merupakan proses kristenisasi yang menggunakan cara sosialisasi wawasan kebangsaan. (Jie/Oza)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin