MOJOKERTO, FaktualNews.co – Sohib, (35), satu dari tiga pelaku pelempar bom bondet kepada anggota polisi di Kabupaten Mojokerto, berhasil diringkus. Pria asal Dusun Sapulante, Desa Pasrepan Kecamatan/Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, tumbang setelah aksi heroik Aiptu Mukiyi yang menghadiahi timas panas.
Kondisi Aiptu Mukiyi, (50), anggota Polres Mojokerto, Jawa Timur, perlahan mulai membaik. Itu setelah ia melewati serangkaian operasi kecil, usai paha kanannya mengalami luka parah pasca terkena lemparan bom ikan saat mengejar komplotan bandit jalanan, Sabtu 25 Februari 2017 lalu.
Terkadang wajahnya mengrenyit. Luka di paha kananya sedikit membuat anggota polisi yang kondang dengan keberaniannya dalam meringkus para pelaku tindak kriminal itu, meringis menahan sakit. Maklum, bius lokal yang disuntikkan dokter sedikit demi sedikit mulai hilang.
BACA JUGA
Sembari berbaring, Mukiyi lantas bertutur. Ia mulai menceritakan ikhwal insiden yang menimpanya itu. Sore hari sebelum peristiwa penyerangan itu terjadi, Mukiyi bersama dengan anggota Resmob lainnya, tengah mendiskusikan maraknya tindak kejahatan di wilayah Kabupaten Mojokerto.
“Sore sebelumnya, kami mendapatkan informasi jika komplotan pelaku curanmor (pencurian kendaraan bermotor) yang biasa beraksi di Pasuruan dan Mojokerto akan kembali melakukan aksi di Mojokerto. Bahkan ketika itu kami dimpimpin langsung Pak Kasat Reskrim,” kata Mukiyi, kepada awak media Senin (27/2/2017).
Berdasarkan informasi yang diterima, komplotan bandit jalanan itu berangkat dari Pasuruan sekira pukul 24.00 WIB malam. Diprediksi, mereka akan tiba di wilayah Mojokerto sekira pukul 02.00 WIB dinihari.
“Saya keluar dari rumah sekitar pukul 01.00 WIB. Ketika melakukan patroli, saya melihat ketiga pelaku sedang mengincar sebuah mobil Toyota Avansa yang di parkir di sebelah Pasar Sedati, di Kecamatan Ngoro,” imbuhnya.
Insting sebagai seorang polisi, menuntunnya untuk terus melakukan pengamatan. Hingga akhirnya salah seorang pelaku menyadari keberadaan Mukiyi. Ketiganya pelaku ini pun langsung menggeber sepeda motornya bermaksud melarikan diri dari Mukiyi.
“Mungkin dari salah satu pelaku ini mengenali saya, sehingga langsung lari. Kemudian saya kejar. Maksud saya untuk mengidentivikasi apakah ciri-ciri mereka benar seperti informasi yang kami dapatkan. Selain itu juga untuk melihat nomor polisi sepedanya,” paparnya.
Aksi kejar-kejaran pun tak terhindarkan. Dengan menggunakan sepeda motor Honda CBR 150 miliknya, Mukiyi berusaha menghentikan mendekati pelaku. Hingga satu orang pelaku yang berada bagian paling belakang, melempari Mukiyi dengan menggunakan bom bondet.
“Lemparan satu sampai empat itu saya bisa menghindar. Perhitungan saya, bondetnya sudah habis. Saat tiba di wilayah Kecamatan Pungging, saya mencoba memepet sepedanya, tapi ternyata masih ada. Saat saya mencoba ambil jarak, pelaku melempari saya dan mengenai saya,” jelasnya.
Akibat lemparan bom ikan itu, bapak tiga anak ini terjatuh dari sepeda motornya. Begitu juga dengan ketiga pelaku. Pada kesempatan itu, Mukiyi yang sudah mengalami luka sempat menarik pelatuk senapan laras pendek yang digenggamnya hingga membuat satu pelaku tersungkur.
“Saya mencoba mempertahankan senjata saya. Ketika itu, dua orang pelaku lainnya mau menghampir dan membunuh saya. Tapi senjata saya arahkan ke mereka lalu ketiganya pergi,” ungkap Mukiyi.
Beberapa menit berselang, luka akibat ledakkan bom bondet itu membuat kesadaran Mukiyi semakin berkurang. Ia pun akhirnya pingsan. Beruntung saat itu, beberapa warga yang berada di sekitar lokasi itu memberikan pertolongan dan membawa Mukiyi ke rumah sakit.
“Saya sempat melihat mereka kabur, baru kemudian saya pingsa. Setelah itu, saya baru sadar ketika di bawa ke rumah sakit. Ternyata memang lukanya sangat parah dan serpihannya sampai ke tulang,” kata Mukiyi sembari menunjuk paha kirinya tang terluka.
Kendati demikian, Mukiyi mengaku tidak akan pernah kapok. Ia pun bertekat untuk terus menunaikan tugas sebagai anggota polisi dan memburu para pelaku tindak kejahatan yang kerap beraksi di Kabupaten Mojokerto. Utamanya kawanan penjahat jalan sadis seperti Sohib and the gank ini.
“Saya masih semangat. Kalau diizinkan, besok saya sudah siap bertugas dan ikut dalam pengejaran kedua pelaku yang belum tertangkap,” tandas Mukiyi.(ivi/san)