NGAWI, FaktualNews.co – Diduga tidak kuat menahan beban ekonomi, kakek Rudiansyah atau Darto (62), asal Dusun Ngadirejo, Desa Gemarang, Kecamatan Kaedunggalar, menabrakan diri ke kereta api (KA) di kilometer 197+1 masuk Dusun Salak, Desa Gemarang, Ngawi, Jawa Timur, Senin (27/2/2017).
Informasi yang berhasil dihimpun, menyebutkan kakek Darto memamg tidur di kereta api. “Saksi yang ada mengatakan demikian. Setelah didekati ternyata posisi orang yang dimaksudkan ini sudah meninggal dunia dengan kondisi bersimbah darah beberapa bagian tubuhnya hancur, ” terang Kapolsek Kedunggalar AKP Lilik Sulastri, dilansir dari beritajatim.com, Senin (27/2/2017).
Lilik menjelaskan, saat dilakukan pemeriksaan terhadap korban memakai jaket warna hitam bertuliskan Honda di punggungnya dan bagian kepalanya hancur, yang dimungkinkan terlindas KA yang melintas.
BACA JUGA :
[box type=”shadow” ]
[/box]
Hanya saja waktu kejadiannya secara persis belum diketahui dan masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut, mengingat tidak satu pun orang yang melihat kejadian tersebut.
“Kami masih melakukan penyelidikan secara intensif dan sangat dimungkinkan korban ini bunuh diri setelah ada keterangan dari pihak keluarganya,” ujarnya.
Namun demikian, lanjut dia, sebelum kejadian korban sempat menitipkan barang-barangnya berikut handphone ke keluarga terdekat. “Keluarga juga mengatakan bahwa korban berpesan jika Shubuh tidak kembali agar mencari di sekitar rel KA,” jelasnya.
Sementara itu, dikonfimasi terpisah, Kepala Desa Gemarang, Hadi Santoso, menyatakan, sebenarnya korban baru menetap di Dusun Ngadirejo sekitar sebulan lalu dan tinggal di rumah salah satu kerabat keluarganya. Disebutkan juga selama ini Rudiansyah sesuai KTP-nya berdomisili di Desa Handil Bujur, Kecamatan Ali-Alih, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
“Bukan orang asli sini, orang perantuan. Jadi tak tahu betul saya latar belakang dia,” pungkasnya. (*)