FaktualNews.co

Begini Praktik Pembuangan Limbah Pabrik Pengolahan Udang, Agar Tidak Ketahuan Warga

Peristiwa     Dibaca : 3050 kali Penulis:
Begini Praktik Pembuangan Limbah Pabrik Pengolahan Udang, Agar Tidak Ketahuan Warga
Ilustrasi
Ilustrasi-TPA

Ilustrasi

 

LAMONGAN, FaktualNews.co – Pembuangan limbah milik PT Bumi Menara Internusa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tambakboyo dipersoalkan sejumlah warga. Karena dalam praktiknya, perusahaan itu menggunakan truk layaknya angkutan karyawan. Tapi ternyata armada PT Bumi Menara Internusa yang beroperasi di Desa Rejosari, Kecamatan Deket, Lamongan tersebut dipakai membuang limbah industri maupun sampah rumah tangga.

Semula warga tak menyangka jika armada yang didesain khusus untuk angkutan orang ini memuat limbah dari hasil pengolahan udang, serta peralatan produksi lainnya seperti sarung tangan dan limbah lainnya.

PT Bumi Menara Internusa (PT BMI) ini merupakan perusahaan yang setiap harinya mengekspor olahan udang ke luar negeri, khususnya Jepang.

“Praktik pembuangan limbah tergolong rapi. Awalnya, pihak pabrik berkomunikasi dengan salah satu pegawai TPA yang ada di wilayah Kecamatan Tikung Lamongan ini. Usai mendapat kabar, oknum ini langsung mempersiapkan membuat kubangan,” ungkap DK, salah satu warga yang setiap harinya mengais sampah di tempat tersebut, Senin (6/3/2017).

BACA JUGA :
[box type=”shadow” ]

[/box]
Setelah kubangan siap, lanjut DK, armada ini langsung datang. Pada bagian atas muatan hanya terdapat sampah rumah tangga saja seperti kardus dan plastik sisa makanan. Namun, di bagian bawah tumpukan sampah mereka lantas menurunkan semua limbah industri seperti potongan udang yang sudah penuh dengan belatung serta limbah cair yang ditempatkan pada kantong palstik dan beberapa tong berukuran besar.

Manager HRD PT Bumi Menara Internusa, Eko Purwono saat dikonfirmasi mengungkapkan, pembuangan sampah ke TPA Tambakboyo itu memang ada. Namun, mereka mengungkapkan jika ini merupakan keteledoran pada bagian kebersihan. “Jadi ini terjadi karena keteledoran karyawan,” kilahnya, Senin (6/3/2017).

Meski demikian, limbah yang dibuang bukan termasuk limbah B3. “Dan hanya merupakan limbah domestik yang tidak berbahaya,” tukasnya.

Barang yang dibuang itu sebenarnya mempunyai nilai ekonomis yang laku dijual. “Nah ternyata ada yang kelewatan. Jadi sedikit teledor oleh bagian kebersihan,” ungkapnya.

Eko memastikan, sampah yang keluar itu steril dari B3. Pihaknya juga menjamin kejadian itu tidak akan terulang. Keteledoran itu juga karena ada karyawan baru yang belum mengerti, alias ketidaktahuan. Sebenarnya, lanjut eko, untuk kulit dan kepala udang sendiri itu dari pihak management melarang membuangnya karena itu juga laris di pasaran.

Entah karena SDM karyawan sehingga hal itu justru lolos dari pengawasan menejemen. (*)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul
Sumber
tribunjatim.com
Tags