Tiga Kota Besar di Jatim, Masuk Rawan Bencana
Ilustrasi
SURABAYA, FaktualNews.co – Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, tiga kota besar di Jatim masuk dalam kawasan tinggi rawan bencana yakni, Surabaya, Sidoarjo dan Gresik merupakan wilayah rawan banjir, kebakaran dan kegagalan teknologi yang memicu bencana lebih besar.
“Karena semakin padat penduduknya maka tingkat kerawanan makin tinggi seperti kebakaran, banjir dan kegagalan teknologi seperti bencana lumpur Lapindo. Akibat urbanisasi juga mungkin banyak pemukiman di pinggir pantai,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim Sudarmawan dilansir dari Beritajatim.com.
Sudarmawan mengatakan, untuk langkah antisipasi, BPBD Jatim berupaya meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengurangi indeks resiko bencana. Kemampuan masyarakat untuk mitigasi dan tanggap darurat harus ditingkatkan. “Itu perlu agar mereka bisa tanggap ketika terjadi bencana seperti banjir dan kebakaran,” tambahnya.
BACA JUGA :
[box type=”shadow” ]
- Banjir Terjang Gresik, 247 Rumah dan 6 Sekolah Terendam
- Diterjang Puting Beliung, Belasan Rumah di Kedamaian Gresik Porak-Poranda
[/box]
Menurut dia, beberapa potensi bencana di perkotaan sebenarnya bisa diatasi. Kesadaran warga perkotaan untuk pencagahan perlu ditingkatkan. “Untuk banjir misalnya bisa diatasi dengan memperbaiki drainase,” katanya.
Sementara itu, ada 467 desa di Jatim yang masuk wilayah ancaman bencana tinggir seperti tsunami, tanah longsor, banjir dan gempa bumi. BPBD Jatim berupaya melatih kemampuan mitigasi warga dengan menggelar lomba desa tanggguh bencana. Hal itu dilakukan agar mereka tanggap dan bisa antisipasi ketika terjadi bencana alam.
Sejak 2014 hingga akhir 2016, BPBD Jatim sudah membentuk 260 desa tangguh bencana. Dengan lomba desa tangguh bencana, tahun 2016 bisa membentuk 70 desa dari target awal hanya 40 desa. Diperkirakan pada 2021, seluruh 467 desa menjadi desa tangguh bencana. (BJ/rep)
