Peristiwa

Prihatin Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan Tinggi, Warga Jombang Gelar Demo Sambil Patrol

Demonstran saat melakukan aksi memperingati hari perempuan se-dunia di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu (8/3/2017).
Foto : R Suhartomo/FaktualNews

JOMBANG, FaktualNews.co – Puluhan warga Kabupaten Jombang, Jawa Timur dari berbagai komunitas dan organisasi menggelar aksi demonstrasi dalam rangka memperingati hari perempuan se-dunia, Rabu (8/3/2017). Aksi demonstrasi sambil memainkan musik patrol itu juga sebai bentuk keprihatinan atas tingginya kasus perempuan selama ini.

Aksi longmarh ini dimulai ari depan kantor Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) di Jl Wishnu Wardana Jombang. Sembari membawa poster berisikan tuntutan keprihatinan atas kasus perempuan, sejumlah massa aksi juga berorasi secara bergantian.

Salah satu orator aksi, Anis Purwanti mengatakan, kasus-kasus terhadap perempuan dan anak beberapa tahun terakhir cukup memprihatinkan. Ia pun membeberkan data yang dirilis dari Komnas perempuan, dimana pada tahun 2016 tercatat 11.207 kasus di ranah Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), selanjutnya 5.002 kasus di ranah  komunitas meliputi kekerasan seksual, pencabulan, pelecehan seksual dan kekerasan seksual.

Sedangkan sejak Februari 2012 hingga Februari 2015 sedikitnya ada 106 kasus kekerasan dan pelanggaran hak perempuan buruh imigran. Kasus tersebut meliputi ekploitasi jam kerja, pemotongan gaji, kekerasan fisik, seksual, psikis, hingga pembunuhan.

“Begitu tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan. Ini sudah memprihatinkan. Kami tidak ingin kasus seperti ini selalu meningkat,” ujar Anis.

Disamping itu, ia berharap ada upaya khusu dari pemerintah Kabupaten Jombang dalam mendukung memerangi kasus kekerasan terhadap perempuan di kota santri. “Khusu di Jombang, perlulah kiranya pemerintah melakukan upaya-upaya untuk menekan angka kekerasan terhadap perempuan. Bahkan kalau bisa tidak ada lagi kasus kekerasan yang dialami perempuan,” tegas Anis.

Saat para demonstran sudah berada di depan kantor Pemkab Jombang, tidak lama kemudian Wakil Bupati Jombang, Mundjidah Wahab mengizinkan massa aksi masuk ke halaman gedung pemkab. ”Kita sangat mengapresiasi, aksi yang dilakukan gabungan komunitas di Jombang ini menyelenggarakan orasi untuk memperingati hari perempuan sedunia,’’ ujar Wabup Mundjidah, usai menemui massa aksi.

Politisi perempuan yang juga Ketua Muslimat NU Cabang Jombang itu menegaskan, sebenarnya perempuan tidak hanya dijadikan obyek pembangunan, namun juga sebagai subjek pembangunan. Karena wanita juga sama-sama agent of change yang bisa membawa perubahan di pemerintahan. ”Karena wanita sebetulnnya punya tugas sama, untuk menata pemerintahan ini,’’ lanjutnya.

Terkait upaya Pemkab Jombang dalam melindungi hak-hak perempuan, Wabup menyatakan, pihaknya telah menerbitkan Perbup tentang perlindungan perempuan dan anak. ”Kami dari pemerintah juga sudah ada perbupnya, perlindungan perempuan dan anak. Bahkan, selama ini kita sudah melakukan pendampingan kepada generasi muda, agar mereka menjadi generasi yang mandiri,’’ pungkas Mundjidah. (on/oza)

 

[box type=”shadow” ]

BACA JUGA :

[/box]