JOMBANG, FaktualNews.co – Senen (62), warga Desa Sumbernongko, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang yang menjadi korban pemukulan salah satu anggota Sabhara Polres Jombang berpangkat Briptu saat demo, Jumat (10/3/2017) kemarin meyayangkan pelaku tidak menemuinya untuk meminta maaf secara langsung.
“Saya sudah memaafkan polisi tersebut, tapi saya ingin ketemu langsung sama pelakunya, pengen ngobrol saja, tapi dia tidak ikut Kapolres saat berkunjung ke rumah saya kemarin, Jumat (10/3/2017) malam,” katanya, kepada FaktualNews.co, Sabtu (11/3/2017).
Senen menuturkan, bahwa Kapolres Jombang sudah menjelaskan dan meminta maaf atas kesalahan anak buahnya. “Pihak keluarga tidak ada dendam kepada pelaku. Apa lagi ingin membalas perbuatannya,” jelasnya.
“Sebenarnya setelah kejadian, saya sempat memanggil pelaku tapi dia malah kabur, hanya pengen nasehati supaya tidak diulangi lagi perbuatan seperti itu,” ungkapnya.
BACA JUGA :
[box type=”shadow” ]
[/box]
Seperti diberitakan sebelumnya, Aksi unjukrasa ratusan warga Desa Sumbernongko, di depan Kantor Desa Sumbernongko, Ngusikan, Jombang, Jawa Timur, Jumat (10/3/2017), berujung ricuh.
Warga yang menuntut haknya untuk segera mendapatkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) justru terkena bogem mentah polisi yang mengawal demo tersebut. Ironisnya warga yang terkena pukul itu adalah lansia.
Aksi pemukulan tersebut, terekam dalam video berdurasi 0:19 detik, massa yang terdiri dari ibu-ibu dan pria lanjut usia (lansia) ini tetap ngotot ingin menyuarakan hak mereka. Aksi dorong pun tak terelakkan.
Tindakan represif aparat kepolisianpun dilakukan. Pada 0:15 detik salah satu anggota Sabhara Polres Jombang berpangkat Briptu, tiba-tiba melayangkan bogem mentah kepada seorang pengunjuk rasa. Pukulan tepat mengenai wajah pria berkaos putih motif hitam ini. Insiden ini pun sontak membuat pengunjuk rasa marah. (Mjb1/Ony/Rep)