FaktualNews.co

Polisi Layangkan Pukulan ke Lansia, Tuai Hujatan dari Netizen

Nasional     Dibaca : 1963 kali Penulis:
Polisi Layangkan Pukulan ke Lansia, Tuai Hujatan dari Netizen
Warga yang menuntut haknya untuk segera mendapatkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) justru terkena bogem mentah polisi yang mengawal demo tersebut. Ironisnya warga yang terkena pukul itu adalah lansia. FaktualNews.co/Ony S/

JOMBANG, FaktualNews.co – Beberapa hari lalu netizen dihebohkan dengan video oknum anggota Sat Sabhara Polres Jombang, berpangkat Briptu, melayangkan pukulan ke kepala seorang lansia, saat aksi unjukrasa pembagian Kartu Indonesia Sehat (KIS) di depan balai desa Sumbernongko, Ngusikan, Jombang, Jawa Timur, Jumat (10/3/2017) lalu.

Video berdurasi 0:19 detik dengan jelas merekam tindakan arogansi polisi itu, banyak netizen yang memprotes dan menghujat aksi pemukulan tersebut, dikarenakan yang terkena pukulan seorang lansia yang belakangan diketahui bernama Senen (62).

Akun Instagram @don_lygo “Sebagai polisi yang berpendidikan harus bisa menahan diri, jangan mudah terpancing harus bisa mengayomi & melindungi masyarakat” tulisnya.

Bahkan salah satu akun Instagram meminta anggota Polres Jombang menindak serta memberikan sanksi anggotanya yang melakukan pemukulan. “Yang penting anggotanya itu ditindak, jangan cuman diperiksa doank! Kasih sanksi, biar nggak arogan mentang-mentang berseragam” cuit akun @hatta.dvr

waa_siwaalangsung pengadilan bos

puntosaurus@fahmi_memez pie lak iku anggota keluargamu ?

https://www.instagram.com/p/BRc8dDXjvg-/

Sementara itu, setelah mendapatkan banyak kritikan dari netizen, akun Instagram @PolresJombang mengunggah foto polisi duduk santai bersama petani dengan caption, “Satu kesalahan yang kami lakukan, akan mendapatkan cacimaki dan hujatan dari netizen. Kita memang polisi, tapi kami juga manusia biasa satu sama lain berbeda karakter. Tapi apakah kalian tidak melihat tugas polisi lain yang humanis dan toleran seperti ini,”

“Satu kebaikan yg ditunjuk2 kan. Biarlah kebaikan itu di nilai n dilihat sendiri oleh orang laen. Kalau sengaja ditunjukkan itu namanya pencitraan” tulis akun Instagram @gondrong808 dalam komentar postingan akun @PolresJombang.

https://www.instagram.com/p/BRhdkz3lo9K/

Disisi lain, Direktur LinK (Lingkar Indonesia untuk Keadilan), Aan Anshori mendesak Kapolres Jombang, AKBP Agung Marlianto memproses secara hukum aknum polisi pelaku pemukulan tersebut.

Aan menyatakan keprihatinannya atas peristiwa pemukulan ini. Menurutnya, aksi pemukulan oleh oknum polisi tidak layak dilakukan, apa lagi yang menjadi korban adalah orang tua. “Saya mengecam aksi pemukulan oleh oknum polisi saat demo KIS kemarin. Itu sangat mencoreng citra korp Tribata dalam melindungi dan melayani masyarakat,” ujarnya kepada FaktualNews.co, Minggu (12/3/17).

Pria berkacamata itu menambahkan, faktor utama terjadinya pemukulan ini adalah kurangnya pengawasan dari atasan terhadap anggotanya. Oleh karana itu, setelah peristiwa ini diharapkan ada evaluasi menyeluruh terhadap anggota polres Jombang. Terutama yang aktif berjaga ketika unjuk rasa.

Disamping itu, aktivis yang juga aktif di jaringan Gusdurian ini menyayangkan, bila pelaku belum meminta maaf secara langsung kepada korban. Padahal korban secara terbuka sudah memaafkan anngota polisi yang melayangkan bogem mentah tersebut.

“Yang aku dengar oknum tersebut belum meminta maaf. Kapolres juga terlihat tidak responsif. Ini sangat menyedihkan. Padahal Kapolri Jendral Tito Karnavian sudah sangat susah payah membangun citra kepolisisan agar lebih humanis,” tegas Aan.

Menurut Aan, masalah pemukulan ini harus diselesaikan secara hukum. Kapolres Jombang harus tegas dalam hal ini. Sebab anggota yang tidak bisa mengontrol emosinya akan sangat berbahaya bila diberikan senjata api. Padahal mereka digaji oleh Negara untuk memberikan rasa nyaman bagi masyarakat.

“Saya mendesak peristiwa ini diselesaikan secara hukum. Masak Kapolres tidak berani menindak anak buahnya jika bersalah? Kan memalukan,” pungkas Aan. (mjb1/rep)

BACA JUGA :

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Romza