Nasional

Cerita KH Hasyim Muzadi jadi Khatib Jumat di Lebanon

KH Hasyim Muzadi saat jadi Khatib di Lebanon.
Foto : Istimewa (kemlu.go.id)

JAKARTA, FaktualNews.co – Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menceritakan kenangan paling berkesannya bersama mantan Ketua Nahdlatul Ulama (NU) mendiang KH Hasyim Muzadi. Lukman mengatakan kenangan tersebut adalah saat secara tidak sengaja dirinya bertemu dengan Hasyim di Tripoli, Lebanon.

“Acara di Universitas Tripoli di Lebanon selesai menjelang salat Jumat. Kita semua bergegas menuju masjid dalam kampus. Salat Jumat tak kunjung dimulai, sebab menunggu khatib yang belum datang. Padahal, masjid sebelah sudah hampir selesai khutbah pertama,” kata Lukman dalam keterangan tertulisnya yang diterima oleh detikcom, Jumat (17/3/2017).

“Semua jemaah tengak-tengok makin gelisah,” lanjutnya.

Tak berselang lama, khatib salat Jumat pun menaiki mimbarnya. Lukman tak menyangka khatib tersebut mengenakan pakaian yang menurut Lukman sangat Indonesia.

“Bersarung putih, berbaju berkemeja putih, berpeci hitam dan bersorban putih yang tak dikenakan di kepala, tetapi digunakan untuk menutupi seluruh pundaknya,” papar Lukman.

Betapa terkejutnya Lukman, khatib yang memberikan ceramah salat Jumat di Universitas Tripoli tersebut ternyata Hasyim Muzadi. Menag juga masih ingat betul apa yang disampaikan oleh Hasyim saat berada di atas mimbar.

“Dan yang bikin saya takjub, khotbah sang khatib itu menguraikan konsepsi Piagam Madinah dalam menjelaskan relasi agama-negara, dengan bahasa Arab khas pesantren, tanpa teks, dan dengan percaya diri yang amat meyakinkan,” kenang Lukman.

Hasyim Muzadi wafat pada Kamis (16/3) kemarin sekitar pukul 06.15 WIB pada usia 72 tahun di kediamannya, Pondok Pesantren Al-Hikam, Kota Malang, Jawa Timur. Hasyim Muzadi meninggal setelah sakit dan sempat dirawat di rumah sakit. Beliau pernah menjadi Ketua PWNU Jatim, Ketua Umum PBNU, dan terakhir menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden. (detik.com)

[box type=”shadow” ]

BACA JUGA :

[/box]

Share
Penulis