FaktualNews.co

Hadapi Pasar Bebas dan Tuan Rumah ASEAN Youth Interfaith Camp, UNIPDU Siapkan Kiat Khusus

Ekonomi     Dibaca : 1208 kali Penulis:
Hadapi Pasar Bebas dan Tuan Rumah ASEAN Youth Interfaith Camp, UNIPDU Siapkan Kiat Khusus
Menteri Ketenagakerjaan saat menghadiri acara di UNIPDU dalam persipaan sebagai tuan rumah ASEAN Youth Interfaith Camp, selasa (28/3). foto : eva/FaktualNews

Menteri Ketenagakerjaan saat menghadiri acara di UNIPDU dalam persipaan sebagai tuan rumah ASEAN Youth Interfaith Camp, selasa (28/3). foto : eva/FaktualNews

JOMBANG, FaktualNews.co – Jombang yang menjadi tuan rumah ASEAN Youth Interfaith Camp bulan Oktober mendatang, diharap mampu menjawab tantangan dan peluang menghadapi pasar bebas ASEAN.

Dimana kedatangan tenagakerja asing dari negara-negara ASEAN menjadi tantangan tersendiri. Begitu juga sebaliknya, bagaimana kemampuan Indonesia mengirim tenagakerja ke negara-negara ASEAN merupakan peluang yang tidak boleh disia-siakan.

Salah satu trik khusus menjawab itu semua adalah dengan memahami sosok Islam rahmatan lil alamin. “Indonesia dikenal dengan negara mayoritas Islam. Untuk menjawab tantangan dan mendapatkan peluang dalam pasar bebas ASEAN cara terbaik adalah mengenalkan pada negara lain bagaimana memahami sosok agama Islam yang rahmatan lil alamin,” terang Gus Syu’aib salah satu pengasuh yayasan Universitas Darul Ulum Rejoso Jombang, selasa (28/3/2017) dalam rangkaian acara Road to ASEAN Youth Interfaith Camp dengan tema memacu kesiapan generasi muda sebagai kekuatan produktif bangsa menghadapi pasar ASEAN.

Dengan memahami sosok Islam rahmatan lil alamin inilah, diharapkan mampu membentengi dan berdaya saing dengan tenaga kerja asing dengan tidak memberlakukan mereka semena-mena. “Sebaliknya kita juga mampu mengirim tenaga kerja ke negara ASEAN yang bisa dijadikan panutan bagi tenaga kerja negara tetangga,” tambahnya.

Terpisah, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri yang menjadi pembicara acara tersebut menyatakan, persiapan sumber daya manusia dalam rangka menghadapi persaingan masyarakat ekonomi ASEAN sebenarnya sudah berjalan sejak 2016 kemarin melalui perjanjian internasional.

Dalam menghadapi pasar ekonomi ASEAN lanjut Hanif, diharapkan setiap generasi memiliki daya saing yang kompetitif. “Setidak-tidaknya dalam persaingan seseorang harus memiliki dua kompetensi dasar yakni kompetensi teknis dan kompetensi bahasa,” ulas Hanif.

Sekedar diketahui, UNIPDU bakal menjadi tuang rumah bagi 24 negara yang akan melakukan kegiatan camping. Kesempatan ini diharapkan mampu mengenalkan UNIPDU sebagai satu-satunya universitas yang memakai nama pesantren. Selain itu juga agar diketahui jika pesantren-pesanren dalam naungan Nahdliyyin adalah pesantren rahmatan lil alamin.(mjb2/san)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Adi Susanto