NGANJUK, FaktualNews.co – Bidan tenaga sukarelawan (Sukwan) di Polindes Kemadoh, Baron, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, mengeluhkan mengeluhkan, karena sudah tujuh bulan belum menerima gaji.
Seorang bidan sukwan yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, dia bekerja membantu di Polindes selama sembilan bulan dan hanya mendapatkan gaji Rp 50 ribu setiap bulannya. “Itupun dua bulan waktu saya mulai masuk kerja, sampai berjalan tujuh bulan sudah tidak diberi gaji sama Bidanya,” terangnya kepada awak media, Kamis (30/3/2017).
Menurut dia, tidak tahu penyebab tunjangan atau gaji honor belum dibayar selama tujuh bulan.
Menangapi hal itu, Bidan di Polindes setempat, Sunik menjelaskan bahwa dirinya tidak pernah memperkejakan karyawan atau bidan sukwa. Karena, menurutnya tidak ada anggaran dari Polindes untuk membayar gaji tenaga bidan sukwan.
BACA JUGA :
“Saya tidak pernah memakai jasa karyawan apalagi saya buat peryataan, kalau mas punya data aku akan bicara, kalau hanya tanya-tanya saya tidak akan menanggapi mas, mas pasti cari-cari masalah ya, mohon maaf saya tidak nemuhi dan banyak pasien yang saya tangani,” ujarnya, Kamis (30/3/2017).
Hal senada dilontarkan Kepala Puskesmas Kecamatan Baron, Gunawan, menurutnya, bidan sukwan sifatnya hanya membantu dan mengembangkan ilmunya dalam memberikan pelayanan di desa-desa masih menjadi kendala tersendiri. “Tenaga bidan di Nganjuk saat ini masih minim, jadi banyak dibutuhkan bidan sukwan,” katanya.
Terkait masalah bidan sukwan yang belum menerima gaji selama tujuh bulan, pihaknya akan melakukan pemanggilan bidan Polindes itu untuk mengetahui duduk permasalahannya. “Permasalahanya Bidan sukwan yang magang tidak pernah membuat lamaran di Puskesmas, mereka hanya membantu bidan yang ada di Polindes. Tapi kalau gak dikasih sudah sekian bulan saya gak tau mas, biasanya mereka dapat kalau ada pasien yang membantu itupun di kasih sama bidanya,” pungkas Gunawan. (aji/rep)