FaktualNews.co

Derita Nenek Miskin di Nganjuk, Rumahnya Ambruk

Peristiwa     Dibaca : 1944 kali Penulis:
Derita Nenek Miskin di Nganjuk, Rumahnya Ambruk
Rumah mbah Katijah (70) janda sebatang kara warga Dusun Nglegok, Desa Sumengko, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Senin (3/4/2017), ambruk. FaktualNews.co/Lindu Aji/17

Rumah mbah Katijah (70) janda sebatang kara warga Dusun Nglegok, Desa Sumengko, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Senin (3/4/2017), ambruk. FaktualNews.co/Lindu Aji/17

 

NGANJUK, FaktualNews.co – Sungguh ironis disaat Pemerintah Kabupaten bernafsu untuk menjadikan wilayahnya sebagai Kabupaten termakmur di Jawa Timur. Sebuah potret kehidupan warga miskin kembali terpampang di depan mata luput dari perhatian pemerintah daerah setempat.

Katijah (70) janda sebatang kara warga Dusun Nglegok, Desa Sumengko, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, harus rela rumah yang ditinggalinya sendiri ambruk karena sudah reot dan rusak parah.

Nenek tua yang mengalami gangguan pada pengelihatanya tersebut tidak mampu memperbaiki rumahnya yang terbuat dari bambu dan sudah termakan rayap karena faktor usia dan persoalan ekonomi.

Peristiwa ambruknya rumah nenek Katijah itu terjadi, Senin (3/4/2017), kejadian tersebut membuat nenek tua itu kini sedang bersedih hati karena tak lagi memiliki rumah untuk tempatnya bernaung dan berlindung dari terik panas dan hujan.

Meski demikian, beruntung ambruknya rumah bambu miliknya tersebut tak sempat melukai dirinya. Karena, saat kejadian sang nenek sedang berada diluar rumah usai mencuci baju.

Program bantuan dari Pemerintah Pusat maupun dari Pemerintah Kabupaten Nganjuk, tidak pernah ia rasakan. Meski, kondisi rumahnya yang sudah reot dan lapuk tidak pernah mendapat perhatian dari pemerintah setempat.

“Saya hidup sendirian nak, namun untuk bertahan hidup saya kadang buruh tani, saya tidak pernah dapat bantuan,b uat makan aja sulit cari sendiri,” kata nenek Katijah dengan logat jawa kepada awak media, Senin (3/4/2017).

Beruntung masih ada warga bersama Babinsa dan Babinkamtibmas yang membersihan reruntuhan rumah bambu tersebut dengan bergotong royong, dan mengambil barang-barang yang masih dapat difungsikan, untuk memperbaiki rumah nenek Katijah yang sudah rata dengan tanah.

“Selama ini hampir tak pernah ia meminta bantuan dari siapapun, nenek tua tersebut mengaku hanya makan seadanya dan terkadang puasa karena tak ada yang dimakan, atau kadang beliau jadi buruh tani,” kata salah satu warga.

Sungguh miris dan ironis jika disaat semua orang sibuk dengan kemewahan dan fasilitas jabatannya, tak ada satu pun uluran tangan untuk membantu membangun  kembali rumah nenek Katijah menjadi layak huni. (aji/rep)

BACA JUGA :

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Adi Susanto