FaktualNews.co

Diusia Senja, Pria 68 Tahun Ini Masih Mampu Hidupi Tujuh Anak

Gaya Hidup     Dibaca : 1481 kali Penulis:
Diusia Senja, Pria 68 Tahun Ini Masih Mampu Hidupi Tujuh Anak
Tempat usaha Sumardi alias Mbah Di yang terlihat rapuh seiring usia pemiliknya. foto : Kusno/FaktualNews

Tempat usaha Sumardi alias Mbah Di yang terlihat rapuh seiring usia pemiliknya. foto : Kusno/FaktualNews

NGANJUK, FaktualNews.co – Meski usianya yang tak lagi muda, Sumardi aatau yang akrab dipanggil mbah di Skok (61) warga Desa Babadan Kecamatan Patianrowo Nganjuk ini harus rela memeras tenaga demi sesuap nasi di tengah getirnya kehidupan. Ia tak kenal lelah merajut hidup dalam sebuah usaha yang digeluti sudah hampir limabelas tahun.

Usaha yang digeluti servis shock kerap kali berpindah-pindah. Mulai dari Surabaya hingga akhirnya ahirnya menetap di jalan Panglima Sudirman Kertosono. “Saya enggak mau merepotkan orang, kadang usaha ya juga sepi, tak jarang saya mencari pinjaman demi sesuap nasi menghidupi ke tujuh anak saya kalau masih bisa cari makan sendiri ya lebih baik berusaha,” katanya saat ditemui, Rabu (5/4/2017).

Selain menservis Shock motor, Mbah Di juga menjajakan berbagai aksesoris dan spare part motor. Ia pun tidak mematok harga dalam melayani servis shock. “Untuk servis total kita patok harga Rp 50 ribu, itu untuk motor bebek dan matik tapi kalau motor besar seperti Tiger, V-ixion harganya Rp 80 ribu,” tambahnya.

Mbah Di menambahkan harga tersebut untuk servis shockbreaker belakang kiri dan kanan sedangkan untuk shockbreaker depan lebih murah. Harga depan dan belakang bedanya cuma Rp 10 ribu. Lain lagi kalau shockbreakernya bocor, itu bukan diservis total dan harganya cuma Rp 40 ribu saja. Pengerjaannya juga bisa ditunggu paling lama 1 setengah jam.

Pria renta ini juga menerima tukar tambah tukar tambah shockbreaker motor guna menambah penghasilannya. “Untuk shockbreaker bekas kita juga jual dengan harga yang cukup terjangkau,” pungkasnya.(kus/san)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Adi Susanto
Tags