FaktualNews.co

Danone Sebut Eksplorasi Air Sudah Melalui Kajian Ilmiah

Politik     Dibaca : 1616 kali Penulis:
Danone Sebut Eksplorasi Air Sudah Melalui Kajian Ilmiah
Budi Hartono, Eksternal Relations PTTirta Investama (Danone Aqua). foto : Eva Laila/FaktualNews.co

Budi Hartono, Eksternal Relations PTTirta Investama (Danone Aqua). foto : Eva Laila/FaktualNews.co

JOMBANG, FaktualNews.co – Ketakutan akan dampak kekeringan atas ekplorasi air PT.Tirta Investama (Danone Aqua) langsung mendapat tanggapan, Melalui Eksternal Relations Danone disampaikan kekuatiran warga tersebut merupakan hal yang lumrah, namun semua proses sudah melalui pengkajian ilmiah.

“Kita melakukan eksplorasi bukan eksploitasi. Melalui studi-studi yang telah kami lakukan secara serius. Karena jika tidak justru akan merugikan pihak Danone sendiri,” tegas Budi Hartono, Jumat (7/4/2017). Dijelaskan sebelum pihaknya memutuskan untuk membangun pabrik di desa Grobogan Kecamatan Mojowarno, telah dilakukan studi geologi.

Dalam studi geologi ini, menurut Budi, dikaji sejumlah permasalahan tentang kualitas dan kedalaman air hingga dampak yang kekeringan yang akan ditimbulkan nantinya. Hasilnya air yang diambil adalah air yang berada dilapisan bawah.

“Yang menyebabkan kekeringan adalah air yang berada dilapisan atas seperti halnya sumur masyarakat yang ada saat ini. Dan kualitas air lapisan atas tidak memiliki standar baik dari depkes,” tambahnya. Ia juga lebih jauh menerangkan, saluran air di bawah tanah tidak hanya satu namun ada beberapa saluran.

Saluran yang paling atas inilah air yang merupakan lapisan air masyarakat. Jika saluran air ini diambil, maka dampaknya adalah kekeringan. Sementara pihak Danone mengambil kualitas air yang memenuhi standar kesehatan dan jauh dari lapisan yang diambul oleh masyarakat. Sehingga dampak kekeringan tidak perlu lagi dikuatirkan.

Selain itu, Budi mengaku Danone juga menggunakan teknologi yang bernama chasing. Teknologi ini berfungsi untuk mencegah penyedotan air pada lapisan sumur masyarakat. “Prinsipnya kami selalu patuh hukum dan tidak akan merugikan masyarakat. Maka bisa dibuktikan sampai sekarang kami belum melakukan apapun juga karena kami mengikuti proses,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, polemik atas pendirian pabrik air minum dalam kemasan terus bermunculan. Sejumlah elemen masyarakat dan mahasiswa terus melakukan penolakan atas pendirian pabrik di desa Grobogan Kecamatan Mojowarno tersebut. Penolakan didasarkan atas kekuatiran dampak kekeringan atas eksplorasi air oleh Danone.(mjb2/san)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Adi Susanto