Pengendara Motor Tewas Terlindas Bus di Jembatan Klinter Nganjuk
NGANJUK, FaktualNews.co – Seorang pengendara motor, Jumiati (43) warga dusun Baron timur Desa Baron Rt/Rw 07/02 Kecamatan Baron, Nganjuk, Jawa Timur, tewas mengenaskan di pinggir jalan raya tepatnya di jembatan klinter Desa Pelem Kecamatan Kertosono, terlindas bus restu, Senin (10/4/2017).
Informasi yang berhasil dihimpun di lokasi kejadian, kecelakaan bermula saat korban melaju dari arah timur ke barat di jalan raya Desa Pelem, setibanya di lokasi kejadian, pengendara sepeda motor Yamaha Jupiter Z nomor polisi (nopol) L 5596 JA dengan kecepatan sedangkan, saat sampai di TKP diduga korban kurang hati-hati.
Kaki kiri korban menghantam trotoar jembatan lalu oleng kekanan, dari belakang melaju bus restu nopol N 7770 UG yang dikemudikan Slamet riyadi (35) warga sumberwuni, Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang yang berjalan dari timur ke barat.
Karena jarak terlalu dekat, sepeda motor korban terkena ban belakang bus sebelah kiri. Sepeda motor korban kemudian terpental ke pinggir jalan, sedangkan korban terpental ke tengah jalan. Seketika itu juga, kepala korban terlindas ban belakang bus sebelah kiri.
BACA JUGA :
- Kecelakaan di Kudu Jombang, 4 Warga Surabaya Tewas
- Tabrakan Antar Sepeda Motor, Pemuda Mayangan Jogoroto Tewas
Kanitlantas Polres Nganjuk Iptu Roni andreas menjelaskan, kendaraan yang terlibat kecelakaan sama-sama dari arah timur ke barat setiba di lokasi kejadian, sepeda motor dan bus sama-sama hendak mendahului
“Terjadi senggolan, pengendara sepeda motor jatuh dan dilindas bus. Korban mengalami luka parah dibagian kepala,” katanya kepada FaktualNews.co.
Perwira dengan dua balok di pundaknya ini mengaku sudah mengamankan dua kendaraan yang terlibat laka untuk dijadikan barang-bukti (BB). Sopir bus juga diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Kami juga akan meminta keterangan saksi mata di lokasi,” terang Roni.
Atas kejadian itu, Roni mengimbau semua pengendara yang melintas di jalan raya jembatan klinter untuk selalu waspada. Selain itu, lengkapi kendaraan dengan spion. “Kecelakaan terjadi karena melanggar aturan berlalu lintas,” tegasnya.
Sementara itu, Slamet mengaku tidak mengira jika ada pengendara sepeda motor di depannya saat kejadian. Sopir asal Sumberwuni Lawang, Kabupaten malang itu mengaku kaget saat merasakan ada yang terlindas ban belakang bus.
“Setelah melindas, saya tetap melaju untuk meminta perlindungan ke polisi terdekat. Sebab, dari belakang banyak warga mengejar saya. Kalau berhenti, saya takut diamuk warga,” katanya. (kus/rep)