Gaya Hidup

Potret Penjual Batu Akik Ditengah Lesunya Daya Beli Masyarakat

Salah seorang penjual batu akik di wilayah Kertosono, Nganjuk.faktualnews/Kusno

NGANJUK, FaktualNews.co – Demam batu akik sudah lewat. Penjual batu akik yang selama ini menjamur dibeberapa ruas jalan protokol maupun dipemukiman warga di Kertosono kini hilang satu persatu. Sepinya pembeli membuat sebagian besar penjual batu akik ini menutup lapaknya.

Seperti yang terlihat di Jalan Supriyadi. Dulunya, di lokasi ini menjadi tempat mangkal. Pagi, siang, bahkan malam hari, penjual dan penikmat batu akik berderet mengekor di sepanjang trotoar jalan.

Namun kini tak terlihat lagi. Hanya tersisa satu dua penjual saja yang masih bertahan ditengah lesunya daya minat pembeli terhadap batu mulia ini. Ujang (38) warga asli Kertosono pemilik usaha batu akik masih eksis menjajakan aneka jenis batu akik akik koleksinya.

“Selama ini saya jualan sudah dua tahun mas apapun yang terjadi saya tetap jualan,cuma kerjaan ini yang bisa menghidupi keluarga saya,”ucapnya di tengah-tengah jualan di trotoar

Ujang mengaku, ketika batu akik ini dianggap tak lagi musim, maka mereka hilang dengan sendirinya. Namun, ia memiliki kiat tersendiri untuk menanggulangi sepinya pembeli. Agar kantong tak terlalu kering.

“Kalau saya, selain bisnis, memang sangat hobi dengan batu akik, maka tetap bertahan meskipun pasaran sepi,” ungkapnya.

Menurutnya, pembeli saat ini rata-rata memang pecinta batu akik yang mencari batu akik bagus untuk dikoleksi. Sehingga, meski harga mahal, para penikmat batu akik ini tetap akan datang dan membeli. Karena itu, ia berusaha menjual batu yang cukup bagus, untuk menarik minat pembeli.

Hanya diakuinya, karena saat ini sedang sepi, maka omzetnya memang jauh menurun dibandingkan ketika batu akik sedang booming. Menurutnya, ketika pasaran batu akik sedang ramai seperti beberapa waktu lalu, omzet penjualannya rata-rata mencapai jutaan rupiah per hari.

Akan tetapi, dengan kondisi saat ini, angka Rp 100 ribu itu sudah lumayan didapatnya. Ketimbang tidak ada sama sekali. Meskipun ia berdalih jika setiap hari masih ada pembeli yang mengunjungi lapaknya.

“Jumlah pembeli menurun, maka pendapatan menurun. Tapi sesekali, ada juga pecinta batu akik yang beli batu dengan harga agak tinggi,” katanya.

Disebutkan, jenis batu akik yang dijualnya bermacam-macam. Sebagian besar adalah jenis Bacan, Virus, Kalsedon putih, Yellow, Red dan jenis Kalsedon lainnya. Selai itu, ia juga menjual batu-batu bermotif dan beberapa jenis batu mulia seperti zamrud, ruby dan lainnya.(kus/ivi)