FaktualNews.co

Pemkab Ngawi Janji Sapu Bersih Warung Remang-Remang Tempat Prostitusi

Kriminal     Dibaca : 2962 kali Penulis:
Pemkab Ngawi Janji Sapu Bersih Warung Remang-Remang Tempat Prostitusi
Petugas Satpol PP Kabupaten Ngawi saat melakukan razia warung remang-remang. Foto : FaktualNews/Zainal Abidin

Petugas Satpol PP Kabupaten Ngawi saat melakukan razia warung remang-remang.
Foto : FaktualNews/Zainal Abidin

NGAWI, FaktualNews.co – Jajaran Satuan polisi pamong praja (Satpol PP) Kabupaten Ngawi, Jawa Timur masih menanggung pekerjaan rumah (PR) dalam upaya membebaskan kota setempat dari warung remang-remang yang dijadikan praktek prostitusi.

Beberapa waktu lalu SatPol PP bersama instansi Den Pom dan Kepolisian setempat mengobrak dua lokasisasi terselubung di Alas Malang Karangjati, dan Dawuhan Jogorogo. Untuk saat ini masih ada tiga lokasi yang ditengarai warung plus-plus dengan jasa esek-esek berbalut bisnis warung kopi. “ Ada di Kendal, Mantingan dan Alas Pecah, Geneng,” kata Kasatpol PP Ngawi, Rahmat Didik Purwanto.

Didik sapaan orang nomor satu di Sat Pol PP mengatakan, ketiga lokasi tersebut sudah lama menjadi target pantauannya. Semisal di Alas Pecah sudah membuat warga gerah. Warga pun tidak sungkan untuk melaporkan praktik terselubung di warung ayu itu kepada pihaknya.

Bahkan usai melakukan pantauan, pihaknya pun sudah memberikan peringatan. Meminta agar pemilik warung tidak menberikan praktik plus-plus untuk tamunya. “Peringatan itu sudah sekitar dua minggu atau sebulan lalu diberikan,”’ ungkapnya.

Sedangkan dua lokasi lainnya, di Kendal dan Mantingan, pihaknya masih sekedar mendapatkan informasi. Ia akan melakukan pantuan ke dua lokasi tersebut. Jika benar lokasi tersebut digunakan untuk praktek esek-sek pihaknya bakal bergerak seperti penanganan lokalisasi terselubung ataupun warung remang-remang lainnya. Yakni peringatan, penutupan hingga pembongkaran. “Sebagai langkah awal kami lakukan pendekatan terlebih dulu,” tambahnya.

Menurutnya keresahan warga atas keberadaan warung kopi plus-plus tersebut cukup beralasan. Warung remang-remang dengan jasa  layanan adu desah itu dinilai menimbulkan efek domino. Baik bagi keharmonisan rumah tangga, suasana yang tidak nyaman hingga menurunkan moral remaja sekitar lokasi. Efek tersebut bakal terasa seiring berjalannya waktu. Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat berperan.

Didik mengaku jika pihaknya bakal bergerak cepat. “Targetnya tahun 2017 sudah bersih,” tegasnya.

Ia pun membantah jika tiga lokasi tersebut limpahan dari lokalisasi lainnya. Menurutnya, ketiga lokasi tersebut sudah lama ada. Hanya belum terindentifikasi oleh pihaknya. Lantaran pemiliknya cerdik menyembunyikan bunga-bunga malam yang menawarkan kehangatan bagi setiap pelanggan yang datang. Terlebih, lokasi tersebut kalah mahsyur dibanding dua lokalisasi lainnya yang sudah ditutupnya, Dawung dan Alasmalang.

‘’Kemungkinan sudah alama ada, tapi tidak seramai di dua lokalisasi terselubung yang sudah kami tutup,’’ tegasnya. (nal/oza)

[box type=”shadow” ]

BACA JUGA :

[/box]

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Romza