GRESIK, FaktualNews.co – Akibat aksi pelemparan bus pemain Semen Padang FC di Gresik, Jawa Timur, Jumat (21/4) petang, kepala salah seorang pemain Semen Padang FC, Riko Simanjuntak, sobek sekitar 3 cm dan harus mendapat lima jahitan. Membuat Forum Media Officer (MO) Liga 1 mendesak aparat kepolisian mengusut tuntas kasus ini dan menangkap pelakunya.
Insiden pelemparan bus pemain terjadi usai pertandingan antara Semen Padang FC melawan tuan rumah Persegres Gresik United di Stadion Tri Dharma Petrokimia, yang berakhir dengan kemenanangan tim tamu dengan skor 1-3.
MO Semen Padang FC, Ronny Putra, menjelaskan, ketika itu bus sedang dalam perjalanan menuju Surabaya dengan pengawalan petugas Patwal kepolisian, saat melintas depan UMM Gresik ada dua orang tak dikenal berboncengan sepeda motor mendekat lalu melempar batu ke arah bus. Batu itu mengakibatkan kaca bus bagian belakang pecah serta melukai kepala Riko.
BACA JUGA :
“Bus dan petugas Patwal langsung berhenti, sedangkan pelaku kabur tanpa sempat dikenali ciri-cirinya. Riko segera dibawa ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Ibnu Sina untuk mendapatkan perawatan medis,” ujar Rony.
Didampingi MO Persegres Gresik United, Sahlul Fahmi, official Semen Padang FC kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polres Gresik.
Kendati pelakunya belum diketahui dan peristiwanya terjadi di luar stadion, Sahlul menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang sama sekali tidak diharapkan terjadi itu.
Sementara itu, MO PSM Makassar, Andi Widya Syadzwina, menegaskan seluruh MO dari 18 tim peserta Liga 1 sangat menyayangkan terjadinya insiden ini. “Memasuki pekan kedua Liga 1, kasus pelemparan bus pemain ini baru kali pertama terjadi. Kami semua berharap kasus ini juga menjadi kasus yang terakhir dan jangan sampai terulang lagi di kemudian hari,” tandas Wina, panggilan akrab Andi Widya Syadzwina, dikutip dari sepakbolacom, Sabtu (22/4/2017).
Wina berharap seluruh pihak terkait lebih memperhatikan lagi masalah keamanan dan pengamanan tim, sebelum maupun sesudah pertandingan. Ia berharap keamanan tidak hanya fokus saat pertandingan berlangsung, sebab di luar stadion potensi risiko yang bakal muncul dan terjadi pun cukup besar.
“Aparat keamanan kan sudah punya SOP pengamanan, pengawalan dan sebagainya, ke depannya kami harapkan kesemua itu bisa dilakukan lebih baik lagi,” pungkasnya. (*/rep)