JOMBANG, FaktualNews.co – Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, KH Maimun Zubair atau yang akrab disapa Mbah Mun, menilai Pemerintah Indonesia sampai saat ini masih belum sadar terkait ‘ekspor’ manusia ke berbagai negara.
Hal itu disampaikan Mbah Mun saat meberikan tausiyah di Ponpes Putri Walisongo Jombang, Sabtu (22/4/2017), menyampaikan bahwa, “Bangsa Indonesia kui nduwe keistimewaan khususe wong Jowo, Jowo artine kan paham lha kurang jowo berarti yo kurang paham.”
“Maksudnya Indonesia negara terbesar yang penduduknya mayoritas adalah umat muslim tapi kenapa masih ada pengeksporan manusia ke negara seperti taiwan, korea, malaysia, arab. Apakah manusia disamakan dengan barang?” kata Mbah Mun.
BACA JUGA :
“Disinilah umat muslim diuji untuk meluruskan keselahan-kesalahan yang masih terus dilakukan di negara Indonesia,” terang Kyai sepuh ini.
Mbah Mun, juga memaparkan bahwa Indonesia juga dikenal sebagai negara damai. “Maka kita harus menggambarkan negara indonesia negara damai sebagaimana citra negara kita, misalnya terkait pilkada DKI beberapa waktu lalu yg sempat menggegerkan karna salah satu calon gubernurnya non-muslim,” ujar beliau dihapan para santriwati.
Menurutnya, jika uumat muslim di Jakarta maupun daerah lain yang akan menggelar Pilkada, jika tidak suka dengan calon Gubernur non muslim karena alasan agama tidak perlu dibesarkan sehingga memicu SARA. “Jika tak suka ya sudah jangan dipilih,” terang KH. Maimun Zubair.
Sebelum menutup pembicaraan Mbah Maimun mengajak semua yang ikut hadir dalam acara Wisuda Hifdzil Quran di Ponpes setempat, untuk mendoakan umat muslim di seluruh dunia agar selalu istiqomah dan selalu menegakkan Iman, Islam dan Ihsan. (mjb2/rep)