Internasional

Kunjungi Ponpes Tebuireng, Dubes Inggris : Saya Salut pada Pesantren

Duta Besar (Dubes) Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik saat berdoa di pusara makam komplek Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Kamis (27/4/2017).
Foto : FaktualNews/Syarif Abdurrahman

JOMBANG, FaktualNews.co – Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng sekaligus ziarah ke makam KH Hasyim Asy’ari, KH Wahid Hasyim serta KH Abdurrahma Wahid (Gus Dur), Kamis (27/4/2017).

Kunjungan ke Tebuireng adalah bagian dari rangkain safari politik Moazzam di Jawa Timur. Sebelumnya, perwakilan resmi negeri Ratu Elizabeth ini juga mampir ke Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo dan Kampung Inggris, Pare, Kediri.

Dalam pantauan FaktualNews.co, saat di Ponpes Tebuireng, Moazam diterima Pengasuh Ponpes Tebuireng, KH Salahudin Wahid (Gus Solah), KH Abdul Hakim Mahfud dan Ny Hj Farida Salahudin Wahid. Setelah berdialog dengan Gus Solah, Moazzam kemudian melangsungkan ziarah di komplek pemakaman Ponpes Tebuireng.

Usai doa bersama dan tabur bunga di makam, kemudian Moazzam kembali menuju dhalem kasepuhan Ponpes Tebuireng.

Duta Besar (Dubes) Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik saat berdialog dengan KH Salahudin Wahid (Gus Solah), Pengaush Ponpes Tebuireng, Kamis (27/4/2017).

Moazzam mengaku kagum dengan sikap toleransi yang berkembang di Indonesia. Dubes Muslim ini bercerita bahwa dalam menghadapi perkembangan masa depan, Indonesia dianggap paling berhasil membangun sikap saling menghargai antar umat beragama. Lelaki yang berdarah Pakistan tersebut membandingkan Indonesia dengan negara islam lainnya, terutama Asia Tenggara dan Timur Tengah.

“Indonesia lebih berhasil menjadi negara yang toleransi dan menghormati kelompok lain, dibanding negara tetangga dan Timur Tengah,” kata Moazzam.

Selain itu, ia menjelaskan, tujuannya ke Jawa Timur adalah belajar Islam ala Indonesia yang mungkin bisa diterapkan di Inggris. Ia juga ingin mendapatkan wawasan dan pemahaman lebih dalam tentang sistem pendidikan Islam dan negeri yang berkembang ini.

Menurutnya, Islam Indonesia seringkali diperbincangkan dan menjadi buah bibir di mana-mana karena telah membuktikan diri sebagai negara islam terbesar dan aman. Dunia mengakui, keberadaan Pesantren, Ormas seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah ikut membantu tumbuh kembangnya islam ramah di Negara ini.

“Saya salut pada lembaga pendidikan seperti Pesantren dan Ormas seperti NU, Muhammadiyah yang telah menjaga islam Indonesia menjadi agama yang santun dan toleransi,” tambahnya.

Baginya, Indonesia merupakan negara yang penuh dengan toleransi dengan keragaman etnik serta budayanya. Tentu saja ini bisa terjadi berkat peran Ulama, Pesantren dan Ormas yang mengajarkan nilai-nilai persaudaraan, kebersamaan dan kesatuan.

“Inggris perlu belajar banyak dari Indonesia. Kedepan, Inggris dan Indonesia akan diupayakan bisa menjalin kerjasama lebih intensif agar dapat saling berbagi ide dan pengalaman,” paparnya

Melihat dinamika Indonesia yang luar biasa, Moazzam sangat senang sekali dan kagum. Islam di tanah air jauh berbeda dengan Negara nenek moyangnya. Ia berharap Inggris bisa meniru, sebab di Inggris ada sekitar 3 juta penduduknya yang beragama islam atau kurang lebih 5 persen dari total penduduk Negara yang di pimpin oleh Ratu Elizabeth ini.

“Inggris punya 3 juta penduduk muslim atau sekitar 5 persen dari jumlah penduduk,” bebernya.

Terahir, ia juga memberikan kesempatan kepada santri dan pemuda Indonesia untuk belajar ke Inggris dengan lewat jalur beasiswa.

“Kita akan meningkatkan kerjasama dengan Pesantren terutama bidang pendidikan,” tutupnya. (mjb1/oza)

 

[box type=”shadow” ]

BACA JUGA :

[/box]