Menteri koperasi dan UMKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga saat memanen jagung di perkebunan jagung di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.FaktualNews/Arief
LAMONGAN, FaktualNews.co – Program pengembangan kawasan jagung modern Lamongan dinilai sukses oleh banyak pihak, diantaranya Dewan Riset Nasional (DRN). Namun mereka mempertanyakan peran Taman Teknologi Pertanian (TPP) Banyubang Solokuro atas kesuksesan itu.
Sebab menurut Ketua Komisi Teknis Pangan dan Pertanian DRN Haryono, TPP didirikan untuk meningkatkan penerapan dan alih teknologi. Sementara selama ini menurutnya, peran Bupati Fadeli terlihat cukup besar dalam pengembangan kawasan pertanian jagung modern.
“Tugas kami kemari adalah untuk melakukan monitoring dan evaluasi keberadaan TPP. Jangan sampai TPP ini tidak berfungsi sebagaimana mestinya, “ kata Haryono menjelaskan kepada Buapati Fadeli saat diterima di Guest House Pemkab Lamongan, Jumat (28/4/2017).
“Kabupaten Lamongan mempunyai harapan yang tinggi, yakni bisa memproduksi 500 ribu ton jagung. Namun hal itu akan dapat dicapai jika Pemkab Lamongan berkomitmen dan menggunakan modernisasi. Dan saya melihat Bupati Fadeli sangat terbuka terhadap teknologi, sehingga saya menilai target tersebut bisa tercapai, ” ungkap Haryono.
Sementara Bupati Fadeli mengungkapkan bahwa keberadaan TPP Banyubang ini sangat bermanfaat sekali. Menurut dia, jika tidak ada TTP Banyubang, maka tidak akan terjadi peningkatan pertanian jagung di Lamongan.
“Capaian ini merupakan hasil dari semua pihak yang telah memberikan dukungan, ” ungkap Bupati Fadeli.
Dia menyebut TPP selama ini banyak berperan sebagai media pembelajaran bagai petani di luar kawasan demfarm. “Saya bahkan sudah perintahkan kepada para camat dan UPT pertanian agar belajar di TPP Banyubang, “ katanya menambahkan.
Karena itu dia berharap agar TTP Banyubang terus dikembangkan. Sehingga dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu pertanian dan mendukung peningkatan produksi pertanian.(sol/ivi)