JOMBANG, FaktualNews.co – Pelaksanaan Pemilihan Bupati (Pilbup) dan Wakil Bupati di Kabupaten Jombang dijadwalkan pada tanggal 27 Juni 2018 bersamaan dengan Pilkada serentak.
Untuk ikut dalam pertarungan Pilbup tersebut, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Jombang mengawali prosesnya dengan membuka pendaftaran Bakal Calon Bupati (Bacabup) dan Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) mulai tanggal 2 hingga 16 Mei mendatang.
Langkah awal tersebut, merupakan bagian dari strategi partai yang dipimpin Megawati Soekarno Putri ini. “Buka pendaftaran bacabup-bacawabup ini bagian dari strategi kami. Dan kami tegaskan, pendaftaran ini tanpa mahar (kompensasi),” kata Marsaid, Ketua DPC PDI-P Kabupaten Jombang saat konferensi pers di kantornya, Jl Brigjend Katamso Jombang, Sabtu (29/4/2017) siang.
Menurutnya, dibukanya pendaftaran ini bukan karena pihaknya terlalu percaya diri (PD) merasa paling layak sebagai partai pengusung. Tapi, karena partainya memiliki komitmen soliditas kuat dalam memenangkan calon dalam Pilbup.
Ia juga tak menampik beberapa calon PDI-P yang sudah bertarung di Pilkada serentak beberapa waktu lalu kalah. “Sejumlah calon kami memang ada yang kalah. Itu jadi pelajaran bagi kami. Dan untuk Jombang kami yakinkan bahwa PDI-P memiliki soliditas yang kuat memenangkan calon yang diusung. Ketika sudah turun rekomendasi dari DPP, kami miliki soliditas untuk menjalankan rekom itu,” ujarnya.
Marsaid juga menyatakan, dalam memenangkan calon yang diusungnya, partainya sudah membangun komunikasi politik dengan berbagai pihak. Baik partai lain, tokoh agama, maupun ormas (organisasi kemasyarakatan). “Kader PDI-P mayoritas Nahdlatul Ulama (NU). Kami juga komunikasi baik dengan NU,” tandasnya.
Tak hanya komunikasi dengan ormas, PDI-P juga akan memaksimalkan kekuatan kader internalnya. “Kader-kader kami petarung semua. Kami juga memiliki kursi terbanyak di DPRD. Semuanya akan bertarung untuk memenangkan calon dan mensukseskan kepemimpinannya kedepan,” lanjutnya.
Bagi Marsaid, komunikasi dengan partai lain secara otomatis dilakukan untuk menggalang kekuatan. Karena PDI-P tidak bisa mengusung sendiri calon. “Iya, kami butuh koalisi. Karena kami butuh minimal 2 persen tambahan dari kursi yang ada untuk mengusung calon,” tandasnya. (oza/san)
[box type=”shadow” ]
BACA JUGA :
[/box]