Penyelesaian Sengketa Agraria Lambat, Puluhan Petani Telukjambe Aksi ‘Kubur Diri’ di Monas
JAKARTA, FaktualNews.co – Puluhan petani Telukjambe, Karawang menggelar aksi ‘mengubur diri’ di Monumen Nasional (Monas), Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (1/5/2017). Aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes lambatnya penyelesaian sengketa agraria antara petani Telukjambe dengan PT Pertiwi Lestari.
Dalam aksi tersebut, ada sebanyak 20 petani yang mengubur diri menggunakan kotak berbahan papan yang diisi dengan tanah.
Aksi itu dilakukan di bawah terik matahari menyengat. Petani lainnya tampak mengipas-ngipas petani yang sedang melakukan aksi. Raut wajah mereka tampak kelelahan. Meski demikian, aksi itu tetap dilanjutkan.
BACA :
- Polisi Tembaki Buruh Freeport, Ini Reaksi Presiden KSPSI
- Seorang Petani Peserta Aksi Cor Kaki Meninggal Dunia
- Begini Perjuangan Petani Kendeng, Untuk “Ibu Bumi” yang Lestari
Aksi kubur diri sudah dilakukan sejak pekan lalu. Ketua Umum Serikat Tani Teluk Jambe Maman Nuryawan mengatakan, meski aksi sudah dilakukan selama empat hari, belum tampak gelagat dari pemerintah untuk menyelesaikan konflik yang mereka hadapi.
“Pemerintah belum memberikan keputusan yang jelas terkait konflik agraria ini. Maka Senin 1 Mei, kami bersepakat untuk kembali melakukan aksi yang sama,” ujar Maman.
Sejumlah tuntutan para petani kepada pemerintah yaitu, untuk menegakkan Undang-Undang Pokok Agraria 1960, cabut hak guna bangunan No 15, 11, dan 30 atas nama PT Pertiwi Lestari.
Tuntutan untuk mengembalikan hak tanah para petani yang dirampas, serta mengembalikan petani Telukjambe ke lokasi tinggal mereka. Para petani Telukjambe mengancam akan terus melakukan aksi selama tuntutan mereka tidak dipenuhi.
“Petani Telukjambe ini tidak akan berhenti melakukan aksi kubur diri sampai negara memberikan tindakan yang tegas kepada PT Pertiwi Lestari,” ujar Maman. (*/rep)