Wisata

Dispar Banyuwangi: Kembangkan Destinasi Wisata di Sumenep, Pemkab Wajib Gandeng Media

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Banyuwangi, MY Bramuda (kanan) saat dialog bersama Asosiasi Media Online Sumenep (Amos) di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (2/5/2017). FaktualNews.co/Panjie Agira/

 

BANYUWANGI, FaktualNews.co – Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Banyuwangi, MY Bramuda, meyakini pariwisata yang ada di Sumenep, Madura, Jawa Timur, bisa berkembang pesat jika Pemkab setempat mau menjadikan media sebagai ujung tombak dalam promosi.

“Dewasa ini peran media sangat penting untuk mengembangkan wisata. Apalagi di era digital, semua informasi menjadi mudah dan cepat untuk bisa diakses,” katanya dalam forum dialog bersama Asosiasi Media Online Sumenep (Amos), Selasa (2/5/2017).

BACA : Nikmati, Inilah Tiga Destinasi Wisata Laut yang Mengagumkan

Pria yang biasa disapa Bram, itu menyarankan, Kepala Daerah setempat harus bisa memahami manfaat media yang begitu luar biasa. “Jika daerah ingin dikenal orang, caranya melalui media. Terutama media online yang sangat mudah untuk diakses oleh siapapun dan dari manapun tanpa dibatasi ruang dan waktu,” ujarnya.

Kendati demikian, seluruh media harus tetap dicover, karena mereka merupakan mitra utama dalam mengembangkan dan mempromosikan potensi wisata di Daerah.

“Di Banyuwangi semua media dirangkul, jadi kita (Pemda dan Media) sudah kayak saudara,” paparnya.

BACA : Wisata Baru Claket Adventure Park Mulai Diserbu Wisatawan, Meski Pembangunan Masih 30 Persen

Selanjutnya, jiwa marketing pihak Pemda harus jalan dalam mengelola wisata. Menurut Bram, tidak semua Kepala Daerah memiliki cara berfikir seperti itu.

“Karena media merupakan akses utama menyiarkan dan mempublikasikan destinasi wisata, ya jangan tanggung-tanggung menggunakan media sebagai sarana promosi,” terang Bram.

Bahkan, pihaknya tak tanggung membeberkan besaran anggaran Pemda Banyuwangi untuk promosi wisata, dari Humas Pemda saja untuk media rela menggelontorkan anggaran sebesar Rp 12 Miliar.

“12 M itu baru yang dari Humas, dari Dispar dan SKPD lainnya beda lagi anggarannya mas, karena kita punya anggaran sendiri-sendiri,” jelasnya.

Mengapa media diajadikan corong utama dalam promosi wisata Banyuwangi?

Bram menuturkan, karena target wisatawan di Banyuwangi adalah orang luar, dirinya meyakini jika pelancongnya dari luar maka dipastikan perputaran roda perekonomian akan semakin besar.

“Kalau yang berkunjung orang luar, maka Hotel pasti dipilih sebagai tempat nginap dan beristirahat, Home industri dan para pedagang kecilpun akan jalan, sehingga peredaran uang akan semakin besar,” paparnya.

Jika tidak, sambung Bram, maka hotel akan sepi, warung makan minim pengunjung, toko-toko tidak ada pembeli, souvenir khas wisata akan macet karena minim pembeli dan lain sebagainya.

“Jadi harus menargetkan pengunjung dari luar daerah, jangan hanya berfikir untuk menyajikan destinasi wisata untuk penduduk lokal,” sambungnya.

Tim Medsos

Tak cukup sampai disitu, pihaknya juga memiliki tim media sosial (medsos) yang khusus bertugas menyebar luaskan di beberapa media sosial hasil dari berita media tentang destinasi wisata Banyuwangi itu sendiri.

“Kita punya 10 orang yang tergabung di Tim Medsos, tugasnya untuk menyebar luaskan informasi wisata. Mereka pun kita gaji,” tegasnya.

BACA : Keindahan ‘Tersembuyi’ Pantai Kasap Pacitan Tak Kalah Dengan Raja Ampat

Solusi terakhir yang penting untuk diterapkan adalah, seluruh SKPD harus satu misi, jadi ngomongin apapun ujung-ujungnya harus pariwisata.

“Perintah pak Bupati sederhana kepada kami, seluruh SKPD hanya diperintahkan untuk mendatangkan orang (wisatawan) dengan cara dan keahlian mereka masing-masing, itu saja,” pungkasnya. (Jie/REP)