FaktualNews.co

BI: Kenaikan TDL Sumbang Inflasi April Sebesar 0,09%

Ekonomi     Dibaca : 1317 kali Penulis:
BI: Kenaikan TDL Sumbang Inflasi April Sebesar 0,09%
Ilustrasi Bank Indonesia (Google Image)
Bank Indonesia

Ilustrasi Bank Indonesia (Google Image)

 

JAKARTA, FaktualNews.co – Kenaikan tarif dasar listrik (TDL) untuk golongan 900 VA mendorong kenaikan harga atau inflasi, berdasarkan catatan BI, kontribusi kenaikan TDL 1,27% terhadap inflasi April 2017 sebesar 0,09%.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Tirta Segara mengatakan, kenaikan tarif listrik kelompok 900 Volt Ampere (VA) atau administered price (AP), efektif mendongkrak inflasi April menjadi 0,09%. Padahal, Maret 2017 terjadi deflasi 0,02%.

Baca : DPD PKS Jombang : Kenaikan TDL, BBM Serta STNK dan BPKB Oleh Pemerintah Tidak Tepat

Kata Tirta, inflasi akibar AP ini sebesar 1,27% (month to month/mtm) dibanding Maret 2017 yang hanya mencapai 0,37%. “Namun peningkatan inflasi administered prices dan kelompok inti tertahan oleh kelompok harga barang bergejolak (volatile food) yang pada April 2017 deflasi sebesar 1,26 persen (mtm), melanjutkan deflasi pada Maret 2017 sebesar 0,77 persen (mtm),” kata Tirta di Jakarta, Selasa (2/5/2017).

Artinya, kata Tirta, inflasi selama Januari-April (year to date/ytd) mencapai 4,17%. Dalam hal ini, BI melihat peningkatan inflasi administered prices, dipicu kebijakan penaikan tarif listrik tahap kedua untuk pelanggan 900 VA.

Selain itu, kata Tirta, inflasi administered prices ini didorong adanya penyesuaian tarif angkutan udara, harga bensin, dan rokok. Secara tahunan, inflasi administered prices menjadi 8,68% (yoy).

Baca : Listrik Padam, Warnai Hari Pertama UNBK Tingkat SMP di Sumenep

Sedangkan pada volatile food, kata Tirta, malah terjadi penurunan harga (deflasi) kepada cabai merah, cabai rawit, bawang merah, beras, daging sapi, ikan segar, telur ayam ras, dan minyak goreng. Penurunan terjadi seiring melimpahnya pasokan karena panen raya. Secara tahunan, inflasi volatile food mencapai 2,66% (yoy).

Adapun inflasi inti pada April 2017, lanjut Tirta, mencapai 0,13%. Ada kenaikan tipis dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,10% (mtm). Komoditas utama penyumbang inflasi adalah emas perhiasan, tarif pulsa ponsel, dan sewa rumah. Secara tahunan, inflasi inti tercatat sebesar 3,28% (yoy).

“Ke depan, inflasi akan tetap diarahkan berada pada sasaran inflasi 2017, yaitu empat persen plus minus satu persen. Untuk itu, koordinasi kebijakan pemerintah dan BI dalam pengendalian inflasi perlu terus diperkuat terutama dalam menghadapi sejumlah risiko terkait penyesuaian administered prices,” kata Tirta. (*/REP)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul
Sumber
inilahcom