Pendidikan

Puluhan Remaja Diamankan Saat Konvoi Kelulusan, Satu Diantaranya Ternyata Masih SMP

Pulhan siswa diamankan saat konvoi kelulusan di Mapolres Mojokerto Kota.FaktualNews/ivin

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Puluhan siswa SMA ditangkap petugas Satlantas Polres Mojokerto Kota saat melakukan konvoi kelulusan di By Pass Mojokerto. Lucunya, dari 20 pelajar yang diamankan, satu diantaranya baru lulus SMP.

Puluhan pelajar baik laki-laki dan perempuan itu, satu persatu lantas digiring ke Mapolresta Mojokerto untuk dilakukan pendataan dan diberikan pembinaan. Tak terkecuali Tedi Sanjaya (17), siswa lulusan SMPN 4 Kota Mojokerto.

Awalnya tak ada yang menyangka Tedi merupakan siswa SMP. Sebab, saat ditangkap ia bersama dengan rombongan konvoi yang rata-rata siswa SMA. Selain itu, Tedi juga mengenakan pakaian putih abu-abu yang juga disemprot laiknya siswa SMA.

“Saya hanya penasaran ingin merasakan konvoi anak SMA. Ini seragam pinjam kakak. Namun, setelah ditangkap saya kapok,” ujar Tedi saat dimintai keterangan petugas, Rabu (03/5/2017).

Usai dilakukan pendataan, Tedi dan puluhan pelajar lainnya juga diberikan hukuman oleh petugas. Satu persatu mereka diminta menghafalkan pancasila dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Hal itu sebagai bentuk pembinaan terhadap para remaja ini.

Selain itu, petugas juga memberikan tilang kepada para remaja yang ketahuan tidak tertib dan melanggar lalulintas. Seperti menggunakan knalpot brong dan tidak menggunakan helm dan pelanggaran lalulintas lainnya.

“Para pelajar ini kami tangkap karena konvoi di jalan, dan melanggar lalulintas, seperti tidak menggunakan helm, tidak punya SIM, dan menggunakan sepeda motor protolan,” kata Kasat Lantas Polres Kota Mojokerto, AKP Donny Dwija.

Selain menangkap para pelajar, petugas juga menyita 10 unut sepeda motor yang dipakai konvoi. Kendaran tersebut disita petugas lantara tidak standar pabrik. Seperti tak ada spion dan tidak dilengkapi Surat tanda nomor kendaraan (STNK).

“Setelah pembinaan, kami serahkan supaya dijemput orang tuanya. Kami juga buatkan surat tembusan, kami datangi sekolah yang bersangkutan agar tak terulang, supaya sekolah ikut mencegah,” tandasnya

Usai mendapat pembinaan, para siswa ini lantas diizinkan pulang dengan syarat harus dijemput orang tuanya. Seorang ibu pun menangis tersedu saat menjemput anaknya yang ditangkap polisi. Namun, tangis itu reda setelah petugas mengizinkan ibu paruh baya itu membawa anaknya pulang.(ivi/san)